Lalu, meraih gelar S2 Program Kajian Wanita Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI).
Selama ini, Sinta dikenal sebagai aktivis pendukung Islam moderat.
Ia juga aktif memperjuangkan hak-hak perempuan, utamanya di komunitas masyarakat Islam.
Dilatarbelakangi keinginannya itu, Sinta pun membangun sebuah yayasan bernama Puan Amal Hayati.
Nama Puan berasal merupakan kepanjangan dari Pesantren untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Tak hanya itu, Sinta juga pernah menjadi tenaga pengajar di Pesantren Mambaul Ma'arif, Universitas Hasyim Asy'ari, dan Universitas Darul Ulum, di mana ketiganya berada di Jombang.
Pada Agustus 2021 lalu, Sinta dikabarkan meninggal dunia.
Dilansir Tribunnews, kabar itu kemudian dibantah putrinya, Anita Wahid, dengan mengunggah foto sang ibu tengah mengaji.
"Berita yang seliweran di WhatsApp tentang kepergian Ibu Sinta Nuriyah tidak benar. Beliau alhamdulillah sehat, segar, dan bisa melaksanakan ibadah dengan lancar.
Foto ini diambil beberapa menit lalu, tampak beliau sedang membaca Al-Quran seperti biasa," tulis @AnitaWahid, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Jadi Ketua Tanfidziyah PBNU, Khofifah Bicara Peningkatan Kualitas SDM Perempuan di NU
3. Profil Machfudhoh Aly Ubaid
Dikutip dari muslimatnu.or.id, Machfudhoh Aly Ubaid lahir di Jombang, Jawa Timur pada 12 Maret 1944.
Ia adalah putri pertama dari KH Wahab Chasbullah, satu diantara pelopor berdirinya NU.
Kariernya di dunia politk berawal saat Machfudhoh kerap diajak Ketua Umum PP Muslimat NU, Asma Sahroni, diskusi mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat.