Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tantangan generasi milenial di era saat ini bukan lagi perihal melawan penjajah. Melainkan lebih kepada permasalahan kebersihan lingkungan.
Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Brawijaya Festival 2022 Jefry Andy Agusty dalam kegiatan Sambang Desa yang digelar di Balai Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Rabu (12/1/2022).
"Tantangan kita di era saat ini bukan lagi melawan penjajah melainkan juga bagaimana kita menghadapi permasalahan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa menanamkan nilai-nilai kebersihan kepada masyarakat Indonesia," ujar Jefry, dalam acara bertema 'Mengabdi dengan Aksi Bergerak dengan Hati' itu, Rabu (12/1/2022).
Jefry mengatakan pihaknya memilih Desa Pinggir Papas sebagai tempat pelaksanaan Sambang Desa karena merasa desa tersebut memenuhi kriteria yang sesuai dengan kegiatan pengabdian mereka.
Baca juga: Start Up Karya Anak Bangsa Ini Daur Ulang Sampah Plastik Berbasis Sistem Blockchain
"Saya juga berharap, setelah diadakannya Sambang Desa, masyarakat yang ada di Pinggir Papas bisa sadar bahwa satu sampah yang mereka buang akan mendatangkan beribu malapetaka di masa depan," katanya.
Sekedar informasi, acara ini turut bekerja sama dengan komunitas Kurangi Sampah Indonesia (KURSI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep dengan dua agenda pengabdian utama yaitu gotong royong membersihkan sampah di beberapa titik desa, serta check up kesehatan gratis untuk masyarakat.
Ketua Umum Brawijaya University Students from Sumenep (BUSS) sekaligus Steering Committee (SC) Brawijaya Festival 2022, Fahrur Rozi mengatakan kegiatan ini adalah wujud pengabdian Mahasiswa Brawijaya asal Kabupaten Sumenep untuk daerah tercinta sekaligus untuk mencoba menanamkan kecintaan pada lingkungan sekitar melalui kegiatan bersih-bersih sampah dan chek-up kesehatan gratis.
"Selain itu, kegiatan Sambang Desa dimaksudkan sebagai bentuk pengimplementasian dari salah satu nilai yang terkonstruksi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat," kata Fahrur.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan disambut dengan antusiasme warga yang sangat luar biasa.
Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang datang untuk melakukan beberapa check up kesehatan seperti cek tekanan darah, cek kolesterol, cek glukosa dan lain sebagainya.
Wakil Ketua Umum BUSS, Dhiannur Amatillah menyampaikan harapan terkait kegiatan tersebut.
"Kedepannya semoga kesadaran akan kebersihan lingkungan dapat lebih tertanam dalam diri masyarakat. Kami juga berharap check up kesehatan gratis yang kami berikan dapat membantu warga mengetahui kemungkinan penyakit yang dialami, sehingga pencegahan risiko penyakit dapat tertangani lebih awal," ucap Dhiannur.