TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kerusakan terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang pasca terjadinya gempa 6,6 M di Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05.41 WIB.
Mengutip dari laman BNPB, sebanyak 257 unit rumah mengalami kerusakan pasca gempabumi M 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sebagaimana menurut data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (15/1/2022) per pukul 00.25 WIB.
Rincian data kerusakan paling banyak adalah di Kabupaten Pandeglang dengan total rumah rusak berat ada sebanyak 26 unit, rusak sedang 33 unit, rusak ringan 131 unit, termasuk 10 unit sekolah, 1 puskesmas, 1 pabrik, 1 kantor pemerintahan, 1 tempat ibadah dan 1 tempat usaha.
Baca juga: BNPB: 257 Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6.6 di Banten, Jumat Siang
Baca juga: UPDATE Gempa di Banten: 257 Rumah Rusak, Paling Banyak di Kabupaten Pandeglang
Kabupaten Serang melaporkan 16 unit rumah rusak sedang.
Kemudian di Kabupaten Lebak ada sebanyak 12 unit rumah rusak berat, 3 unit rusak sedang, 21 rusak ringan dan 3 unit bangunan sekolah.
Di samping itu juga dilaporkan satu warga mengalami luka ringan terdampak gempa bumi.
Selanjutnya di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.
Guncangan Gempa bumi Dirasakan di 11 Wilayah
Guncangan gempa bumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera.
Guncangan itu membuat masyarakat berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri dari hal yang tidak diinginkan.
Adapun rinciannya meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.
Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat.
Selanjutnya adalah Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat.
Sebagai antisipasi, masyarakat diharapkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Dihimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis BMKG
Mengutip dari laman Instagram BMKG, Hari Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 03:34:28 WIB, wilayah SUMUR-BANTEN dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi susulan dari Gempabumi Selatan Banten tanggal 14 Januari 2022 pukul 16:05 WIB.
Gempa ini berkekuatan M=4,7 dengan episenter terletak pada koordinat 7.01 LS dan 105.28 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 km BaratDaya SUMUR-BANTEN pada kedalaman 12 kilometer.
Jenis dan Mekanisme Gempa bumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak Gempa bumi:
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Jiput dan Munjul, Pandeglang dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Gempa bumi Susulan:
Hingga hari Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 04.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 26 (dua puluh enam) aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M5,7.
Rekomendasi BMKG:
Kepada masyarakat di lokasi terdampak dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)
Baca juga artikel lainnya terkait Gempa Banten