Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengaku terkesan dengan ketahanan pangan yang ada di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut urusan yang kerap menjadi wacana itu telah dipraktikan di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar.
Hal tersebut diungkapkannya usai menghadiri tasyakuran di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jumat (14/1/2022) malam.
"Bahkan warga masyarakat di kasepuhan Ciptagelar ini tadi diceritakan ya, tentunya kita tidak berharap, tapi seandainya terjadi kesulitan pangan 5 tahun ke depan saja. Itu sudah dihitung (pasokan sudah dicukupi) dari sekarang. Ini kelebihannya. Dan itu merupakan warisan leluhur yang bisa dipertahankan di bawah kepemimpinan Abah Ugi," kata Gus Halim.
Baca juga: Saat Gus Halim Kunjungi Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Terasa Getaran Gempa tapi Warga Tenang
Selain itu, ia juga terkesan dengan bagaimana upaya pelestarian padi yang dilakukan warga Kasepuhan Ciptagelar di mana seluruh tanaman padi yang ada di Ciptagelar tidak menggunakan pestisida.
"Saya mengajak untuk ayo dipertahankan, dilestarikan bahkan dikembangkan supaya kita semua menyatu dengan alam," kata Gus Halim.
Gus Halim juga menceritakan kesannya melewati jalur darat untuk mencapai Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar yang relatif menantang mengingat terjalnya jalan yang belum diaspal dan curamnya tanjakkan serta tikungan.
Baca juga: Sewindu UU Desa, Gus Halim Sebut Jumlah Desa Mandiri Meningkat, Jumlah Desa Tertinggal Berkurang
Menurutnya, dengan melewati jalur darat untuk mencapai Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar ia dapat menghayati kehidupan pedesaan dan lebih mudah mampir ke lokasi-lokasi tertentu
"Kemudian di situ ketemu dengan warga masyarakat juga dan betul-betul juga mempertahankan adat budayanya. Kemudian ladang sempat mampir dan ngobrol sejenak, dan itu yang sebenarnya kita cari," kata Gus Halim.