Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia optimistis elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan terus meningkat untuk dapat ikut serta pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Menurut Doli, Golkar masih memiliki waktu dua tahun untuk melakukan kerja-kerja politik demi mendongkrak elektabilitas Airlangga.
"Ini masih ada dua tahun, tentu kita harus konsisten dengan keputusan kita. Kita harus bekerja lebih sungguh-sungguh," kata Doli dalam acara rilis survei Politika Research & Consulting bersama Parameter Politik Indonesia beberapa waktu lalu dikutip dari Kompas.com.
Doli mengeklaim, partainya memiliki mekanisme sendiri untuk mengevaluasi elektabilitas Airlangga sebagai pembanding dari hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan elektabilitas Airlangga masih rendah.
Ketua Komisi II DPR itu pun mengaku enggan berandai-andai saat ditanya kemungkinan Golkar mengusung calon lain apabila elektabilitas Airlangga tak kunjung meningkat hingga 2024 mendatang.
"Yang jelas hari ini kita sudah memutuskan bahwa kita punya calon presiden, dan itu yang sekarang sedang dikerjakan oleh seluruh jajaran partai," kata Doli.
Berdasarkan survei yang diselenggarakan Politika Research & Consulting bersama Parameter Politik Indonesia, Airlangga tercatat hanya memiliki elektabilitas 0,6 persen pada simulasi 32 nama calon presiden.
Elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu jauh tertinggal dibanding nama-nama yang ada di papan atas seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (23,1 persen), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (21,6 persen), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,4 persen).
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com