TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 memang masih 2 tahun lagi namun dari perspektif strategis, periode waktu itu harus dimaksimalkan sedini mungkin.
Pemanasan mesin partai politik berupa pemantapan pengurus hingga kader melalui konsolidasi dilakukan, termasuk oleh Partai Perindo di daerah.
Di Jawa Timur, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Politik dan Kebijakan Publik, Heri Budianto melakukan konsolidasi dengan DPW Partai Perindo Jawa Timur di Kantor DPW Partai Perindo Jawa Timur, Jalan Kertajaya, Surabaya.
"Hari ini, kita konsolidasi internal partai. Kita ingin memastikan semua infrastruktur partai mengikuti tahapan Pemilu. Bagaimana tahapan Pemilu kita siapkan sebaik-baiknya," katanya, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Wasekjen Partai Perindo Optimistis Sektor UMKM Terus Berkembang, Ungkap Ide Usaha Potensial 2022
Heri memastikan Partai Perindo Jawa Timur siap untuk menghadapi tahapan Pemilu 2024. Selain itu, kedatangannya tersebut juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan pengurus DPW dan pengurus DPC yang ada di Jatim.
"Saya tadi sudah mendengar langsung komitmen mereka, para pengurus, dalam menghadapi tahapan Pemilu 2024," kata Heri Budianto yang juga Sekretaris Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Perindo itu.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan proses persiapan pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta dalam rancangan tahapan dan jadwal Pemilu Serentak 2024 dimulai pada April 2022.
Adapun, Ketua DPW Partai Perindo Jatim Muhammad Mirdasy menegaskan untuk kesiapan verifikasi tahun 2022, seluruh DPD di 38 kabupaten dan kota di Jatim, telah diminta untuk mengevaluasi kembali seluruh DPC di kecamatan di Kabupaten/Kota di Jatim.
"Kita targetkan awal Februari ini bisa rampung dan kita akan lapor ke DPP bahwa Jatim siap seluruh DPC untuk hadapi verifikasi," katanya.
Terkait dinamika sosial politik di Tanah Air, Partai Perindo yang dipimpin oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo mengapresiasi sikap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) mengambil jarak secara sama dan setara terhadap semua partai politik serta tidak mengistimewakan partai politik tertentu.
"Penegasan ini menunjukkan NU sebagai lembaga keulamaan dan keagamaan telah bersikap adil serta menjadi magnet perekat persatuan bangsa di tengah kepentingan politik yang beragam di Tanah Air," tegas Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad.
Menurutnya, sebagai aset nasional, NU sudah sepatutnya berada di tengah dan melihat realitas politik secara objektif, karena aspirasi politik warga NU dewasa ini tidak hanya tersalurkan kepada partai politik tertentu. "Melainkan juga ke pelbagai partai politik, termasuk Partai Perindo," imbuhnya.
Khaliq juga berharap kepengurusan baru PBNU periode 2022-2027 dapat melaksanakan program bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
"Kita mendoakan semoga kepengurusan baru PBNU menjadi kekuatan sosial yang mampu menggerakkan potensi umat," ungkapnya.