Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik.
"Kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak tidak usah panik."
"Kita (pemerintah) akan terus pantau dan monitor ketat hospitalisasinya," kata Menkes.
Untuk diketahui, sebagian besar transmisi lokal itu terjadi di DKI Jakarta
"Jadi kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron."
"Beberapa hal yang tadi menjadi arahan bapak Presiden (walaupun kemungkinan melonjaknya kasus) ada, kita tidak usah panik tapi kita tetap harus hati hati an waspada," pinta Menkes.
Menkes juga meminta masyarakat untuk meningkatkan prokes, khususnya di Jakarta.
Termasuk juga penggunaan pedulilindungi juga harus diperketat.
Baca juga: Panduan Memilih Vaksin Booster: Cek Dulu Jenis Vaksin Dosis Pertama dan Kedua
Testing, tracing dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan.
Juga dianjurkan untuk tidak berkerumun dan tidak mobilitas yang terlampau banyak.
Selain dari protokol kesehatan, Menkes tadi juga minta agar surveilans- nya juga ditingkatkan
"Jalankan saja yang normalnya sekarang sudah dijalankan, tapi hindari kerumunan."
"Kita juga sudah minta bantuan TNI Polri agar testing dan treacingnya di perketat lagi."
"Kalau ada (kasus) segera masuk itu langsung masuk ke isolasi,"
Selain kesehatan dan surveilans, pemerintah juga berupaya untuk sesegera mungkin mempercepat vaksinasi booster khususnya di lingkungan Jabodetabek.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)