Menanggapi kenaikan kasus Omicron di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat.
Jokowi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai tren Omicron di Indonesia.
Akan tetapi, kata Jokowi, masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan menghadapi kasus Omicron di Indonesia.
Baca juga: Pakar Sebut Temuan Kasus Omicron di Indonesia Kemungkinan 8 Kali Lebih Besar Dari yang Dilaporkan
Baca juga: Penelitian Sheba Medical Center Israel: 4 Suntikan Vaksin Covid-19 Tidak Cukup Efektif Lawan Omicron
"Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," kata Jokowi, dikutip dari Setkab.go.id.
Presiden memaparkan, berbagai studi termasuk laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa varian Omicron memang lebih mudah menular namun memiliki gejala yang lebih ringan.
"Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit."
"Tapi, sekali lagi, kita harus waspada, jangan jemawa, dan jangan gegabah," lanjut Jokowi.
Untuk menekan laju penularan Omicron, Jokowi pun menekankan sejumlah hal.
Pertama, Presiden meminta agar masyarakat untuk mengurangi mobilitas.
"Jika Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian."
"Dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah (work from home) lakukanlah kerja dari rumah," ujarnya.
Baca juga: 2 Tentara AS di Pangkalan Militer Iwakuni Yamaguchi Jepang Terinfeksi Omicron
Baca juga: Waspadai Varian Omicron, Kemendagri Minta Kepala Daerah Taati Larangan Perjalanan ke Luar Negeri
Selain itu, Presiden juga meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.
"Saya juga meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak," ujarnya.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi, termasuk peningkatan kasus Omicron saat ini.