“Kita juga akan menghindari menggunakan angka '3' seperti halnya menyiapkan tiga macam makanan di rumah karena takut dianggap pelit. Jadi bisa dibilang lima adalah minimalnya," tutur Pakar Kuliner Tionghoa dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia, Aji Chen Bromokusumo, dikutip dari intisari.grid.id.
2. Warna merah dan angpao merah
Ciri khas Imlek selanjutnya adalah banyak hal yang berwarna merah seperti lentera merah, cheongsam (baju tradisional) berwarna merah, dan angpao merah.
Masih dari sumber yang sama, Aji Chen mengatakan bahwa warna merah adalah warna favorit orang Tionghoa karena dianggap membawa kebahagiaan, kemakmuran, dan hal-hal positif lainnya.
Amplop merah yang disebut angpao berasal dari kata "Hong Pao" yang artinya kantung merah.
Hal ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh orang Tionghoa.
Sebagai informasi, hanya anak-anak dan seseorang yang belum menikah yang boleh menerima angpao.
Sebaliknya, bagi yang sudah menikah harus memberikan angpao pada saudara-saudaranya yang belum menikah.
3. Barongsai
Berdasarkan legenda yang telah ada pada zaman dahulu seperti yang tertulis pada laman bobo.grid.id, orang-orang Tiongkok percaya bahwa barongsai bisa mengusir bahaya dan kekuatan gelap.
Hingga saat ini, barongsai menjadi ciri khas saat perayaan Imlek sebagai kepercayaan bahwa barongsai bisa mengusir nasib buruk.
Dengan begitu, hanya keberuntungan, kebijaksanaan, dan umur panjang saja yang datang untuk semua orang.
Sebagai informasi, ternyata nama barongsai merupakan akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Indonesia.
Kata "barong" berasal dari kesenian khas Indonesia, sedangkan kata "sai" merupakan kata dalam bahasa Hokkian yang artinya singa.