Dilansir bobo.grid.id, jeruk dalam bahasa Mandarin adalah júzi yang pelafalannya dekat dengan kata ji.
Sebagai informasi, Ji dalam bahasa Mandarin berarti keberuntungan.
Karena memiliki kemiripan pelafalan dengan kata júzi, maka jeruk menjadi simbol keberuntungan.
Selain itu, jeruk oranye atau jeruk mandarin juga menyimbolkan warna emas.
Warna emas ini menggambarkan harapan bahwa sepanjang tahun ke depan akan dilingkupi keberuntungan dan kesejahteraan.
Perlu diketahui, warna emas dan warna merah sama-sama menyimbolkan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Oleh karena itu, mayoritas aksesoris memiliki warna kombinasi merah dan emas setiap perayaan Imlek.
Selain itu, rasa jeruk yang asam, manis, sedikit getir, dan pahit juga mengandung makna mendalam.
Rasa jeruk tersebut sebagai simbol bahwa kehidupan tidak pernah lepas dari rasa manis, asam, pahit, dan getir.
Tidak hanya dari rasa, bentuk jeruk juga memiliki makna, yaitu kesempurnaan karena berbentuk bulat.
Bentuk bulat adalah simbol dari roda kehidupan yang terus berjalan.
Diharapkan, rezeki dan kesejahteraan terus menyertai di kehidupan tahun ini.
Menurut tradisi Tionghoa, jeruk juga menyimbolkan kebahagiaan dan sukacita yang diharapkan bisa dirasakan orang yang merayakan Imlek.
Fakta lainnya adalah pohon dari jeruk mandarin juga akan dipajang di depan rumah atau ruang tamu sebagai pemanggil keberuntungan di tahun baru.
(Tribunnews.com/Katarina Retri) (Intisari.grid.id/Ade Sulaeman) (Bobo.grid.id/Cirana Merisa/Marisa Febrilian/Niken Bestari)
Artikel lainnya terkait Imlek