TRIBUNNEWS.COM - Perayaan tahun baru China atau Imlek merupakan momen penting bagi masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia.
Perayaan Imlek dimulai pada hari pertama di bulan pertama Hanzi, sesuai penanggalan Tionghoa dan diakhiri dengan Cap Go Meh.
Dikutip dari Traveloka, istilah Imlek berasal dari Bahasa Hokkien dan digunakan oleh orang Indonesia.
Sedangkan, di negara lain, perayaan tahun baru China disebut Guo Nian atau Xin Jia, yang artinya bulan baru.
Ada berbagai tradisi yang dilakukan untuk merayakan Imlek, khususnya di Indonesia.
Berikut ini Tribunnews rangkum tradisi perayaan Imlek.
Baca juga: Khawatir Penyebaran Covid-19, Hong Kong Tutup Sekolah Sampai Tahun Baru Imlek
Tradisi Imlek di Indonesia
1. Nuansa warna merah
Ciri khas dalam setiap perayaan tahun baru Imlek adalah dominasi warna merah.
Warna merah melambangkan kekuatan, kesejahteraan, dan dipercaya membawa keberuntungan atau hoki.
Dalam mitologi China, warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian, makhluk dari dasar laut yang suka mengganggu anak kecil dan manusia ketika musim semi atau Imlek.
Sehingga, warna merah banyak digunakan dalam perayaan Imlek, terutama pada pakaian, aksesoris, dan dekorasi rumah.
Adapun warna yang tidak disarankan untuk digunakan saat Imlek adalah warna putih dan hitam, karena melambangkan pemakaman dan dipercaya dapat membawa sial.
2. Berdoa atau Ziarah ke Klenteng