Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Praptono mengatakan kebijakan Merdeka Belajar mendukung kemandirian guru.
Selain itu, program Merdeka Belajar juga memberikan kemerdekakan bagi para murid di dalam pembelajaran.
"Artinya, para guru didorong untuk punya kesadaran dan tanggung jawab untuk terus belajar. Jadi, Merdeka Belajar itu dari sisi guru merdeka mengajar, dan dari sisi anak merdeka belajar," ujar Praptono melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1/2022).
Kemendikbudristek, kata Praptono, telah menggelar Program Guru Penggerak untuk mendukung guru mandiri.
Baca juga: Kemendikbudristek Pastikan Program Kampus Merdeka Kembali Dibuka di 2022
Para guru, menurut Praptono, mengaku mendapatkan manfaat dari program ini.
"Peserta luar biasa. Padahal, awalnya mereka tidak tahu apa yang akan didapatkan dari program ini," tutur Praptono.
Dirinya mengatakan para guru penggerak memiliki niat tulus untuk melakukan perubahan.
Selain itu, para guru berupaya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi. Sehingga terjadilah transformasi pendidikan.
"Maka Kemendikbudristek mengajak para guru hebat Indonesia mengambil bagian dalam transformasi pendidikan lewat Program Guru Penggerak,” ucap Praptono.
Pendidikan Program Guru Penggerak angkatan kedua telah berakhir sejak Desember 2021 lalu.
Sebanyak 3004 guru dinyatakan lolos dari pendidikan Guru Penggerak yang berlangsung sejak April 2021 itu.