Sedangkan mengenai rencana pembelian F-15EX, Prabowo menambahkan saat ini proses masih berkutat pada tahap negosiasi dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Akui Pihaknya Lakukan Audit Internal Terkait Kasus Satelit Slot Orbit
"F-15 (F-15EX) kita masih dalam tahap negosiasi," kata Prabowo.
Terkait pembelian pesawat, sebelumnya pernah diutarakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Ia mengatakan, rencana pembelian pesawat tempur telah mengerucut ke dua jet tempur, yakni Dassault Rafale dan F-15EX.
Dengan rencana tersebut, Fadjar mengatakan, pemerintah meninggalkan rencana pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 asal Rusia.
Menurutnya, anggaran jadi salah satu pertimbangan utama yang membuat pemerintah memilih untuk membeli Rafale dan F-15 EX.
Baca juga: Pengamat Yakin Duet Prabowo-Jokowi Tak Akan Direstui Megawati
Diketahui, Indonesia berencana memboyong 8 unit F-15 EX.
Dalam kesempatan Rapim Kemhan kemarin Prabowo menyatakan pihaknya juga sudah menyerahkan sejumlah peralatan buatan dalam negeri untuk TNI.
"Secara simbolis kita serahkan beberapa peralatan untuk TNI produksi dalam negeri kita, produksi pindad yaitu kendaraan berlapis baja, ada badak, ada anoa, ada komodo dan ada beberapa alat-alat untuk angkatan udara dan untuk angkatan laut, kapal patroli ya," katanya.
Komcad Dilanjutkan
Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan program Komponen Cadangan (Komcad) akan berlanjut pada tahun ini.
Keputusan untuk melanjutkan program itu merupakan hasil evaluasi dan pencapaian kebijakan pertahanan negara pada tahun lalu.
ā€¯Kebijakan Pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut dari upaya pencapaian sasaran kebijakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tahun 2021," kata Prabowo saat membuka Rapim Kemhan, Kamis (20/1/2022).
"Sasaran kebijakan yang masih berlangsung akan dilanjutkan, di antaranya kebijakan pembentukan komponen cadangan dan penataan komponen pendukung," imbuhnya.