Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini melihat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sangat bernuansa muda.
Hal ini tidak hanya terlihat dari struktur partai namun juga banyaknya anak muda potensial yang ikut berkontribusi meramaikan wacana dan dinamina di PPP.
"Saya melihat PPP sudah banyak membuka ruang keterlibatan anak muda, dan ini bagi saya yang menjadi kelebihan dari PPP," ujar Anggraini, dalam Harlah ke-49 PPP bertema 'Merebut Pemilih Muda 2024 : Yang Muda yang Menentukan', di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/1/2022).
Dikatakan Anggraini, untuk pemilu 2024 jumlah anak muda sangatlah signifikan fan sangat menentukan dalam perolehan suara. Jika anak muda dikelola dengan baik, dia berpandangan suatu partai maka sudah pasti aman untuk lolos di Parliamentary Threshold (PT).
Baca juga: Dukung Kepemimpinan Indonesia dalam G20, PDI Perjuangan Bersama Risma Tanam Pohon Mangrove di Bali
"Membangun keterhubungan militansi dengan partai menjadi sangat penting. Anak muda harus hadir dan tampil dalam panggung utama di partai politik, hadir dengan gagasan dan juga fisiknya," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan generasi millenial lebih terbuka dalam segala hal, khususnya dengan dunia digital. Mereka disebutnya mempunyai kekuatan yang begitu besar dalam menentukan arah Indonesia kedepan.
"Bonus demografi harus dikelola dengan baik, prediksi saya pemilu 2024 anak muda akan menentukan dan akan menjadi pemimpin dalam wilayah publik," terang Audy, yang juga merupakan salah satu kader muda PPP.
Kendati demikian menurutnya ada yang kurang dari anak muda saat ini. Yaitu kurang menggemari literasi politik. Oleh karenanya, dia berpandangan edukasi politik harus terus menerus diberikan.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Jokowi Dinilai Berhasil Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Imam Fauzan menyebut karakter anak muda sangat adaptif. Anak muda itu bebas terhadap partai politik tapi sering mengikuti kegiatan politik.
"Anak muda jauh lebih rasional dan objektif dalam memilih partai. Karena Itu penting bagi kita untuk menghadirkan wajah partai politik yang terbuka dan bisa diterima oleh anak anak muda," papar Imam.
Selain itu, Imam mengatakan PPP harus sangat pro terhadap anak muda. Anak muda lebih aktif di media sosial, karena itu aktivasi media sosial bagi PPP untuk memberikan edukasi politik kepada anak muda sangat penting dan diperlukan.
"Lewat media sosial kita bisa berikan edukasi politik untuk anak muda, kita sajikan konten-konten yang menarik dan edukatif agar anak muda punya pengetahuan tentang politik," pungkasnya.