TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial Tri Rismaharini disebut berpeluang menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kriteria calon pemimpin Ibu Kota Negara (IKN) baru yaitu Nusantara berlatar belakang pernah menjadi kepala daerah dan seorang arsitek.
Diketahui, kepala daerah yang memiliki latar belakang arsitek antara lain Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Eks Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Walikota Makassar Danny Pomanto, atau Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Menanggapi hal itu, Pengamat politik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, cukup rumit menebak siapa sosok kepala daerah berlatar belakang arsitek yang dimaksud Jokowi.
Terlebih, kata Adi, selama ini Presiden Jokowi sering membuat manuver yang kadang sulit dibaca arahnya oleh publik
Meski begitu, ia berharap sosok yang akan dipilih Presiden memiliki kompetensi serta memiliki kedekatan dengan Jokowi
"Jika melihat itu, jika menebak spekulatif, Risma lebih diunggulkan," kata Adi Prayitno saat dihubungi Tribunnews, Jumat (21/1/2022).
Adi menambahkan, bahwa sosok seperti Ridwan Kamil atau kepala daerah lainnya yang masih aktif menjabat sangat mustahil.
Karena tidak memungkinkan para kepala daerah itu berhenti masa jabatannya di tengah jalan.
"Kalau Ridwan Kamil atau kepala daerah lain yang masih aktif sepertinya sangat mustahil karena tak mungkin berhenti di tengah jalan sebagai kelala daerah yang dipilih langsung rakyat," ujar Adi.
Ia pun menambahkan, jika melihat dari perspektif publik yang muncul belakangan, nama-nama seperti eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga eks Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro masih diunggulkan untuk dipilih Jokowi.
"Kalau melihat perspektif publik, sepetinya masih menjagokan Ahok dan Bambang Brodjonegoro," jelasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kriteria calon pemimpin ibu kota yang bernama Nusantara.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/1/2022).
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Presiden Jokowi.
KSP Nilai Kriteria Ideal Bila Kepala Otorita IKN Pernah Memimpin Daerah dan Berlatar Belakang Arsitek
Tenaga Ahli Utama Kantor staf Presiden Wandy Tuturoong menilai bahwa Calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) sebaiknya pernah memimpin daerah dan memiliki latar belakang arsitek merupakan kriteria yang ideal. Hal itu sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi Kepala Otorita IKN saat memimpin nanti.
"Karena memang tantangan membangun dan memindahkan Ibu Kota Negara itu kan relevan dengan itu," kata Wandy dalam video yang diterima Tribunnews.com, Jumat, (21/1/2022).
Presiden Jokowi menurutnya masih memiliki waktu sekitar 2 bulan semenjak UU IKN ditetapkan untuk menentukan siapa yang akan menjabat sebaga Kepala Otorita IKN. Dalam kurun waktu tersebut akan banyak nama yang dipertimbangkan untuk menjabat Kepala Otorita IKN.
"Dalam kurun waktu itu tentu saja nama-nama lain yang belum dimunculkan bisa dimunculkan ke publik," katanya.
Wandy menegaskan bahwa pemilihan Kepala Otorita IKN merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Presiden akan mempertimbangkan dengan matang mengenai siapa yang akan menjabat Kepala Otorita IKN.
"Sehingga presiden punya banyak pilihan untuk itu, dan waktu masih cukup. Saya kira kita biarkan presiden yang memiliki hak prerogatif soal itu," pungkasnya.(*)