Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak dai, mubalig, dan juru dakwah untuk menjadikan media sosial (medsos) sebagai target media dakwah.
Kamaruddin mengatakan, langkah ini penting dilakukan di era kemajuan teknologi seperti era sekarang.
“Saya sangat berharap kepada dai untuk mengubah orientasi dakwahnya tidak hanya sebatas majelis taklim, dan berceramah di masjid. Namun, harus mulai dengan menjadikan medsos sebagai media dakwah di era modern,” kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Gus Miftah Tanggapi Video Viral Pria Tendang Sesajen di Semeru, Ingatkan soal Dakwah Walisongo
Dirinya mengutip penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta pada tahun 2021, yakni konten dakwah di medsos didominasi kelompok beragam.
Konten dakwah konservatif sebesar 67 persen, sebesar 22 persen oleh konten moderat, 6,1 persen konten liberal, dan 4,5 persen diisi konten Islamis anti pemerintah dan dasar negara.
“Oleh karena itu, MUI bisa berperan mengawal konten dakwah moderat dengan mengajarkan ajaran Islam Wasathiyah di medsos yang saat ini banyak digunakan kaum muda,” ujar Kamaruddin.
Selain itu, dirinya mengajak MUI bersinergi dengan Pemerintah, khususnya Kemenag bersama-sama melakukan peningkatan kompetensi penceramah agama.
“MUI bersama Kemenag bersinergi mempromosikan nilai-nilai agama yang wasathiyah untuk menjaga kemajemukan budaya di Indonesia,” pungkas Kamaruddin.