TRIBUNNEWS.COM - Viral video ustaz Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal diusir dari sebuah gedung bernama Muamalah.
Dikutip dari Tribun Jatim, kejadian tersebut terjadi di Jalan Nusakambangan, Kecamatan Klojen, Malang pada Sabtu (22/1/2022).
Diketahui video tersebut diunggah oleh kanal YouTube bernama Eye Channel dan penggiat media sosial, Denny Siregar.
Dalam video tersebut tampak Haikal Hassan dikawal beberapa aparat keamanan tengah keluar dari sebuah bangunan.
Baca juga: TNI AD Tegaskan Kabar Haikal Hassan akan Gelar Pengajian di Yonif Para Raider 502/UY Hoaks
Baca juga: Haikal Hassan Sayangkan Penahanan Habib Bahar, Sebut Bisa Selesai Lewat Dialog yang Difasilitasi MUI
Lalu langsung disambut teriakan massa yang sudah menunggu di depan gedung.
Ketika Haikal Hassan keluar dari gedung, muncullah teriakan dari massa agar dirinya pergi dari Malang.
"Usir, usir,usir Haikal, usir Haikal sekarang juga! NKRI harga mati!," teriak massa.
Seiring teriakan tersebut, Haikal Hassan diantar oleh aparat menuju mobil Mitsubishi Pajero berwarna hitam dan meninggalkan gedung tersebut.
Keterangan Terkait Peristiwa
Masih dikutip dari Tribun Jatim, pengelola gedung melalui admin media sosial Gedung Muamalah, Gholib pun menanggapi peristiwa tersebut.
Dirinya membenarkan kejadian tersebut.
"Ada beberapa oknum yang tidak setuju dengan kehadiran beliau di Malang dan mereka meminta acaranya selesai pada pukul 17.00 WIB," jelas Gholib Minggu (23/1/2022).
Selain itu ia juga menambahkan tidak ada aksi anarkis dalam kejadian tersebut dan Haikal Hassan dapat meninggalkan lokasi acara dengan aman.
"Berakhir damai dan kondisi beliau juga baik-baik saja," kata Gholib.
Gholib juga menjelaskan tidak adanya intimidasi kepada peserta acara tersebut.
"Tidak ada, alhamdulillah berakhir dengan damai dan beberapa ibu-ibu yang mengikuti demo itu diizinkan untuk ikut masuk ke dalam gedung untuk mengikuti kegiatan tersebut," ucapnya.
Kemudian terkait isi dakwah Haikal Hassan, Gholib juga membantah dakwah yang disampaikan mengandung SARA.
"Tanpa ada unsur SARA. Karena dakwah yang disampaikan beliau bertemakan tentang rumah tangga dan audiens dari kegiatan itu adalah para ibu-ibu," katanya.
Baca juga: Istri Sakit, Haikal Hassan Batal Penuhi Undangan Pemeriksaan Kasus Mimpi Bertemu Rasulullah
Lalu terkait peristiwa tersebut, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan juga ikut menanggapi.
Dikutip dari Kompas.com, Supiyan membantah pengusiran oleh massa terhadap Haikal Hassan.
Menurutnya massa hanya ingin kegiatan ceramah oleh Haikal Hassan dipercepat.
"Enggak, dia cuman minta ininya (ceramah) dipercepat jadi tidak ada penolak," kata Supiyan Minggu (23/1/2022).
Supiyan juga menambahkan massa meminta agar Haikal Hassan tidak menyinggung masalah toleransi dalam ceramahnya.
"Seperti tidak melawan pemerintah jadi waktunya diperpendek," ucapnya.
Selain menggelar kegiatan ceramah di Malang, Haikal juga dijadwalkan memberikan ceramah di sebuah masjid di Kota Batu, Jawa Timur.
Hanya saja kegiatan dibatalkan karena mendapat penolakan dari massa yang menamakan diri Aliansi Batu Kondusif.
Profil Haikal Hassan
Dikutip dari Tribunnews, Haikal Hassan Baras lahir pada 21 Oktober 1968.
Ia merupakan lulusan dari S1 Teknik Informatika Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Kemudian dirinya menyelesaikan pendidikan S2 di Teknik Industri ITB dan S3 Filsafat Matematika di University Technology Malaysia.
Namun sebelum kuliah di Universitas Budi Luhur, dirinya sempat kuliah Diploma 1 di Ya'datul Lughoh dan berlanjut di Ma'hadil Ulum Islamiyah wal Arabiyah di Arab Saudi.
Hanya saja, Haikal tidak melanjutkan karena tidak betah.
Baca juga: Haikal Hassan Kembali Dipanggil Penyidik Polda Metro Jaya Soal Mimpi Bertemu Rasulullah
Haikal Hassan dikenal sebagai salah satu figur yang kerap mengkritisi pemerintah.
Dirinya juga mengungkapkan alasan kerap melontarkan kritik kepada pemerintah.
Pengakuannya tersebut diungkapannya di suatu acara talkshow yang tayang di tvOne pada 4 Januari 2019.
Namun dirinya juga menegaskan kritikan yang dilontarkannya tersebut agar pemerintah semakin baik.
"Bukan sinis dengan pemerintah tetapi kalau nggak sekarang, kalau bukan kita yang kritik, siapa lagi coba?" jelas Haikal.
Selain itu Haikal menjelaskan kritikan yang diberikannya diharapkan agar pemerintah bisa melek.
a
"Supaya pemerintah melek (dengan) apa yang terjadi di lapangan," kata Haikal.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Daryono)(Tribun Jatim/Kukuh Kurniawan)(Kompas.com/Nugraha Perdana)
Artikel lain terkait Haikal Hassan