TRIBUNNEWS.COM - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof Hindra Irawan Satari.
"Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi," kata Prof. Hindra, Selasa (25/1/2022).
Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksinasi Covid-19.
Kalaupun ada KIPI, sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi.
Baca juga: Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin untuk Omicron, Targetkan Siap pada Maret 2022
Efek Samping Vaksin Sinovac dan Pfizer pada Anak
Berikut adalah efek samping vaksin Sinovac dan Pfizer, dirangkum dari pernyataan Ketua Komnas KIPI, Prof Hindra Irawan Satari, melalui laman Kemkes.
Sinovac: Mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk
Pfizer: Kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala, dan menggigil
Prof Hindra menekankan berbagai reaksi yang muncul pasca pemberian vaksinasi Covid-19 (KIPI) merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan.
Untuk itu, jika muncul KIPI, itu adalah sesuatu yang wajar.
Yang harus diperhatikan adalah, derajat efek samping dari vaksinasi, sebab KIPI memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang, ada yang bereaksi ringan hingga berat.
Pada reaksi ringan, Prof Hindra menyarankan agar sasaran segera beristirahat pasca vaksinasi.
Apabila muncul demam, dianjurkan segera minum obat sesuai dosis dan cukup minum air putih.