TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, tepat 14 tahun lalu, Presiden ke-2 RI Soeharto wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Presiden yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998 atau 32 Tahun ini, meninggal dunia pada pada Hari Minggu, 27 Januari 2008 setelah menderita sakit berkepanjangan.
Berkuasa selama 32 tahun tentu banyak cerita yang bisa disajikan tentang purnawirawan ABRI Jenderal bintang 5 ini.
Satu di antaranya adalah kisah Soeharto yang pernah dielu-elukan atau disoraki bocah SD yang justru menimbulkan rasa khawatir dan takut bagi sang Presiden kala itu.
Dalam hati Seoharto bukannya senang, ia justru merasa ketakutan.
Apa yang membuat Pak Harto merasakan setelah disoraki bocah SD?
Baca juga: Bedah Buku Legasi Pak Harto Tentang Peninggalan dan Karya Presiden Soeharto
Seperti diketahui, semasa menjabat Presiden RI, Soeharto memiliki sebuah kebiasaan yang langsung turun ke bawah, yang dikenal dengan istilah "Turba" saat itu.
Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.
Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu dalam sebuah buku, tepatnya berjudul " Pak Harto The Untold Stories ".
Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu.
Ternyata di tepi jalan, ada ribuan bocah SD yang melambaikan sejumlah bendera merah putih berukuran kecil.
Baca juga: Tersangkut Kasus BLBI, Ini Daftar Aset Tommy Soeharto yang Akan Dilelang Pemerintah
Soeharto kemudian menurunkan kaca jendela mobil yang ditumpanginya.
Soeharto lalu tersenyum, dan melambaikan tangannya.
Namun, tiba-tiba saja sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Soeharto.