TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus Covid-19 alami lonjakan beberapa waktu ini.
Data laporan Satgas Covid-19 hari Kamis (27/1/2022), kasus baru Covid-19 bertambah sebanyak 8.077 pasien.
Jumlah kasus itu lebih tinggi dibanding hari sebelumnya, Rabu (26/1) dimana kasus berada di angka 7 ribu.
Padahal di satu sisi, sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sedang berjalan.
Baca juga: Riwayat Kasus Covid-19 Selama Sepekan, Tembus 8 Ribu hingga Prediksi Gelombang ke-3
Bahkan, di DKI Jakarta, sebanyak 90 sekolah sudah ditutup sementara karena temuan kasus Covid-19 sejak 17 Desember 2021.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patri.
"Berdasarkan rekapitulasi temuan kasus di sekolah totalnya sejauh ini sudah mencapai 90 sekolah. Ini dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat terendah, yakni TK," ucap Riza Patria dari data yang dibagikan kepada awak media, Selasa (25/1/2022) dikutip dari Tribun Jakarta.
Kendati demikian, saat ini sudah ada beberapa sekolah yang kembali menggelar PTM.
Melihat lonjakan kasus Covid-19 disertai penemuan kasus di sekolah, sejumlah pihak pun meminta seluruh PTM dihentikan dan siswa kembali pembelajaran jarak jauh.
1. IDAI Minta Pembelajaran Jarak Jauh Kembali Dilakukan
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso menyebut kini sudah saatnya pemerintah menarik rem demi menekan penyebaran kasus Covid-19.
Pihaknya meminta pemerintah kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara serentak selama dua pekan secara penuh.
Langkah tersebut untuk menekan penularan virus.
"Ini kan kenaikannya di atas 8 persen positivity rate, jadi kita perlu menekan rem darurat, 2 minggu ke depan bagusnya PJJ serentak," kata Piprim Jumat (28/1/2022), dikutip dari Kompas.com.