TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seperti bagian dunia lainnya, Indonesia masih menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak termasuk kesiapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Namun, situasi ini tidak menyurutkan optimisme sejumlah pihak untuk bisa mengatasi persoalan itu.
Salah satunya, Southeast Asia Ministers of Education (SEAMEO) Centers di Indonesia (SCI), termasuk di dalamnya SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition (RECFON).
“Dua tahun lebih pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang mengancam masa depan generasi penerus," kata Direktur SEAMEO RECFON, Muchtaruddin Mansyur saat webinar Nasional yang diadakan SEAMEO Centers Indonesia di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Dikatakannya, pengenalan situasi pandemi dalam perspektif nasional maupun global menjadi penting agar SCI dapat memaksimalkan peluang yang ada untuk menjaga kualitas Pendidikan melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Baca juga: MBKM Kemendikbudristek Ciptakan Kultur Belajar Inovatif
Sebagaimana diketahui, MBKM merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.
Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil termasuk di lingkungan SCI.
"SCI dengan berbagai amanat yang diberikan ke masing- masing Center berperan penting untuk mencegah terjadinya hambatan keberhasilan Pendidikan di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Muchtarudin menambahkan, webinar SEAMEO Centers di Indonesia yang digelar di awal tahun ini bertujuan menyediakan forum diskusi terkait potensi dan optimisme SCI untuk mendukung program MBKM.
Dalam gelar webinar nasional ini, para peserta juga dapat mendengarkan Sharing Session Pengalaman SCI dalam melakukan Edukasi selama Pandemi COVID-19 yang disampaikan, Cahya Kusuma Ratih, dari SEAMEO SEAMOLEC dan Luh Anik Mayani dari SEAMEO QITEP in Language.