News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepenggal Kisah Letkol Waluyo, Sempat Jadi Kuli Usai Lulus SMP, Kini Menjadi Komandan KRI Bima Suci

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Waluyo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah inspirasi datang dari Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Waluyo.

Dilansir dari chanel Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Letkol Waluyo menceritakan perjuangan hidupnya hingga diriya bisa menjadi anggota TNI AL dan kini didapuk menjadi Komandan KRI Bima Suci.

Ia mengungkapkan awalnya dirinya tidak memiliki keinginan atau cita-cita menjadi tentara, apalagi menjadi taruna saat itu.

Setelah menamatkan pendidikan SMP di kampung halamannya di Jawa Tengah, pendidikan Waluyo terhenti karena keadaan ekonomi keluarga.

"Ketika masuk SMA teman saya langsung masuk SMA, sementara saya harus berhenti karena memang orangtua saya tidak mampu saya harus berjuang untuk bagaimana caranya saya bersekolah," kata Waluyo mengawali ceritanya dikutip dari chanel Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (28/1/2022).

Saat lulus SMP 1 Karanganyar, nilai akhir atau NEM Letkol Waluyo cukup tinggi dan sebetulnya bisa langsung melanjutkan ke SMA saat itu.

Tak pata arang, meskipun sekolahnya harus terhenti sementara, ia mencari cara untuk bisa melanjutkan sekolahnya.

Selama tidak bersekolah, Waluyo membantu kakaknya menjadi kuli.

Baca juga: Pesan Tegas Panglima TNI Jenderal Andika kepada Pelaku Penembakan Prajurit di Papua

"Setelah lulus SMP, mau tidak mau saya ikut kakak saya membantu menjadi kulinya karena kakak saya tukang, makanya saya kulinya selama dua tahun," ujar Waluyo.

Selama dua tahun bekerja sebagai kuli, Waluyo pun menyisihkan uangnya untuk ditabung dan menjadi modal untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.

"Setelah dua tahun saya tabung hasil dari kerja itu. Saya kemudian mendaftar ke SMA yang sesuai dengan keinginan saya di SMA Negeri Gombong. Alhamdulillah setelah mendaftar saya masuk, diterima di sana," katanya.

Seiring perjalanan waktu, ketika ia duduk di bangku kelas 1 SMA, tiba-tiba sekolahnya mendapat kunjungan dari Taruna Akademi Militer untuk promosi pendidikan.

Kebetulan pada saat itu, seorang taruna Akmil yang datang ternyata teman waluyo ketika duduk di bangku SD dan SMP.

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa: Penunjukan Mayjen Maruli Jadi Pangkostrad Sesuai Penilaian Profesional

"Ketika promosi itu saya melihat loh ada teman saya, temen saya waktu SD dan SMP bareng. Dari situ lah saya mulai terinspirasi untuk menjadi seperti dia, sperti teman saya menjadi taruna," katanya.

Semangatnya untuk menjadi taruna pun ia buktikan.

Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia kemudian meminta doa kepada seluruh keluarga besarnya untuk mengikuti tes masuk menjadi taruna.

"Mungkin perjuangan saya dan doa dari keluarga ketika saya mendaftar modal saya hanya doa. Saya datangi seluruh saudara ibu saya, seluruh saudara bapak saya, kakek nenek saya yang masih ada saya datangi semuanya saya hanya minta doa restu beliau-beliaunya untuk saya ingin mendaftar di taruna," ungkapnya.

Keuletan serta doa dari keluarga besarnya akhirnya membawa dia masuk menjadi taruna Angkatan Laut.

"Alhamdulillah saya lulus dan masuk di TNI Angkatan Laut," katanya.

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Kawal Kasus Anggota TNI AD yang Tewas Dikeroyok: Kami Ingin Keadilan

Setelah perjalanan panjang bergabung di TNI AL, Waluyo pun akhirnya dipercaya menjadi Komandan KRI Bima Suci sejak tahun 2019.

Ia pun mengaku sangat bersyukur bisa menyambut langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di atas kapal KRI Bima Suci saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Armada II di kawasan Perak Surabaya, Jawa Timur pada Desember 2021 lalu.

Ia bersama taruna Angkatan Laut menyambut langsung kedatangan Panglima TNI yang meninjau KRI Bima Suci secara keseluruhan.

"Alhamdulillah saya dapat kehormatan untuk menyambut panglima TNI yang baru Pak Andika Perkasa," ujarnya.

Makna nama KRI Bima Suci

KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih bagi taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) menggantikan kapal legendaris KRI Dewaruci.

Di atas kapal tersebut para taruna dilatih mengarungi lautan, belajar pada ombak, angin, dan gelombang, untuk mengendalikan kapal dan menemukan jati dirinya seperti Bima.

Kapal yang diluncurkan pada 18 September 2017 tersebut diketahui diproduksi di Spanyol pada 2016 dan sudah

Letkol Waluyo pun mengungkap asal usul nama Bima Suci dan maknanya.

Nama Bima diambil dari sosok salah satu pandawa.

"Bima ini sosok yang taat dan patuh pada gurunya," kata Waluyo bercerita.

Berdasarkan cerita Bima pernah diperintahkan gurunya mencari air kehidupan.

Baca juga: Ketika Hetty Andika Perkasa Keliling Monjaya, Lihat Lencana Perang Hingga Gong Kiai Tentrem

Dalam perjalannannya mencari air kehidupan ada beberapa rintangan yang dihadapi Bima, mulai dari masuk hutan hinga ke laut.

Sampai akhirnya Bima ini bertemu dengan sosok yang sama persis dengan Bima tapi bentuknya sangat kecil.

KRI Bima Suci berlayar menuju Dermaga Madura, Koarmada II, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/11/2021). KRI Bima Suci bersama Satgas Kartika Jala Krida Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan Ke-68 kembali tiba di Surabaya usai melakukan pelayaran selama 99 hari mengarungi lautan nusantara. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Jadi ketika bertemu sosok ini Bima yang besar disuruh masuk ke dalam sosok kecil itu. Dan ternyata bisa, awalnya mungkin tidak yakin bisa masuk ke dalam sosok yang mirip sekali sama Bima ini," cerita Waluyo.

"Ketika bisa masuk ke dalam sosok yang menyerupai itu, di dalam ini lah Bima ini menemukan jati dirinya," lanjut dia.

Ketika sudah menemukan jati diri, Bima sudah menjadi orang yang suci.

Dari situ lah nama kapal yang mulai bertugas pada 2017 yang kini dikomadoinya bernama KRI Bima Suci.

"Sehingga dari pimpinan Angkatan Laut memutuskan untuk memberi nama Kapal Ini dengan KRI Bima Suci," katanya.

Menurutnya Bima adalah salah satu pandawa yang paling kuat.

Sehingga, semangat Bima akan melekat pada taruna yang berlatih di atas kapal tersebut.

"Dengan semangat dan tekad yang kuat sehingga harapannya ketika para Taruna berlatih di KRI Bima Suci ini mereka akan mengikuti sifat-sifat yang dimiliki Bima. Sehingga nantinya akan menjadi ksatria, menjadi perwira yang memang unggul, memiliki kekuatan, mempunyai kemampuan yang tinggi kemudian memiliki tekad yang kuat dan yang pasti Bima ini sosok yang taat dan patuh pada gurunya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini