News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Inspiratif Chamimah, Guru Honorer di Surabaya yang Mengabdikan Diri Selama 61 Tahun

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chamimah, guru honorer di Surabaya, Jawa Timur.

TRIBUNNEWS.COM, Surabaya - Chamimah, seorang guru honorer di Surabaya, Jawa Timur, telah mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan selama lebih dari 61 tahun.

Ia memulai kariernya sebagai guru pada tahun 1963 dan telah mengajar di Taman Kanak-Kanak (TK) Masa Putra Bhakti.

Meskipun gajinya hanya berkisar antara Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, semangatnya untuk mengajar tidak pernah pudar.

"Saya sebenarnya bisa dapat Rp 1 juta. Karena banyak yang menunggak, jadi terima kadang-kadang Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu," ucapnya.

Ia mengakui bahwa gaji tersebut sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meskipun demikian, ia bersyukur karena masih memiliki pensiun sebesar Rp 2 juta yang digunakannya untuk kebutuhan hidup.

Baca juga: Sosok Alvi Noviardi, Guru Honorer di Sukabumi Jadi Pemulung Sepulang Ngajar, Kerap Bertemu Muridnya

Prestasi Akademis

Pada tahun 2020, Chamimah menjadi sorotan publik setelah berhasil menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Ia lulus di usia 78 tahun dan diwisuda bersama 1.139 sarjana lainnya.

"Selama kita bersungguh-sungguh, tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu," ujar dia.

Ia juga mengungkapkan bahwa selama kuliah, ia tidak pernah bolos kecuali saat merasa tidak enak badan.

Selama menjalani perkuliahan, Chamimah merasa didukung oleh rekan-rekan kuliahnya yang seusia cucunya.

“Justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu,” katanya.

Baca juga: Digaji Rp200 Ribu Jadi Guru Honorer SD di Kediri, Marga Kini Diangkat Jadi Tenaga Ahli Bupati

Ia merasa nyaman belajar di Universitas Muhammadiyah Surabaya berkat dukungan dosen-dosen yang sabar dan mumpuni.

Humas Universitas Muhammadiyah Surabaya, Radius Setiawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya mewisuda sarjana berusia 78 tahun tersebut.

“Kami secara inklusif membuka kesempatan belajar bagi siapa pun selama memiliki tekad dan ikhtiar yang kuat dalam menuntut ilmu,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kisah Chamimah, Guru Honorer di Surabaya Mengajar Selama 63 Tahun Cuma Terima Gaji Rp 400 Ribu

(Surya.co.id/Arum Puspita)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini