TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari kasus Edy Mulyadi yang dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan hari ini, Senin (31/1/2022).
Ketua tim kuasa hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir memastikan bahwa kliennya akan memenuhi panggilan tim penyidik Bareskrim Polri, Senin (31/1/2022) hari ini.
Sebagai informasi, panggilan ini merupakan yang kedua kali terhadap Edy Mulyadi setelah sebelumnya urung hadir pada Jumat (28/1/2022) kemarin.
Berita selanjutnya mengenai seragam satpam yang kini telah berganti warna.
Seragam Satpam yang sebelumnya berwarna abu-abu tua, kini berganti menjadi krem.
Namun keputusan pemilihan warna tersebut justru menjadi perbincangan netizen di jagat media sosial lantaran disebut mirip dengan warna seragam Polisi India.
Baca juga: Hari Ini Diperiksa Polisi, Edy Mulyadi Sudah Bawa Pakaian, Siap-siap Jika Langsung Ditahan
Berita lainnya mengenai update Covid-19 yang kini mengalami lonjakan kasus hingga mencapai tambahan 12 ribu kasus baru.
Berikut daftar berita terpopuler Tribunnews di kanal Nasional, Senin (31/1/2022).
1. Pemeriksaan Edy Mulyadi
Edy Mulyadi yang dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan hari ini, Senin (31/1/2022).
Anggota Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Djuju Purwantoro, meminta pihak kepolisian adil dalam menerapkan hukum.
Polri diminta untuk menerapkan aturan hukum yang sama kepada siapapun yang akan memberikan keterangan, termasuk kepada kliennya.
Juju mengatakan, dalam melakukan pemanggilan kepada saksi, sejatinya polisi tidak diskriminatif meski hal tersebut merupakan hak dari tim penyidik.
"Suatu panggilan pemeriksaan kepada saksi, memang hak subyektif pihak penyidik Polri, tapi tentu juga tidak diskriminatif," kata Djuju saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (30/1/2022).
"Bahwa suatu panggilan pemeriksaan polisi seharusnya diperlakukan sama kepada siapapun," sambungnya.
Baca juga: Kompolnas Minta Edy Mulyadi Kooperatif Jalani Proses Hukum
2. Warna Seragam Satpam
Setelah dianggap mirip dengan seragam dinas Polisi, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akhirnya memutuskan untuk mengganti warna seragam Satuan Pengamanan (satpam) supaya menjadi pembeda.
Seragam Satpam yang sebelumnya berwarna abu-abu tua, kini berganti menjadi krem.
Alih-alih supaya menjadi pembeda antara satpam dan polisi, keputusan tersebut justru menjadi perbincangan netizen di jagat media sosial.
Seperti yang diunggah sebuah akun Instagram @dramacommuterline baru-baru ini.
Dalam video itu, para satpam mengenakan seragam yang sudah dimodifikasi.
Terlihat hanya bagian atasan yang berubah menjadi warna krem atau cokelat muda.
Netizen pun menyebut pergantian warna seragam satpam itu sengan beragam komentar.
Mayoritas netizen berkomentar bahwa seragam baru satpam mirip dengan Polisi India.
Baca juga: Warna Seragam Satpam Kini Berganti, Mirip yang Dipakai Polisi India?
3. Update Covid-19
Kasus aktif Covid-19 makin meningkat tiap harinya.
Minggu (30/1/2022) Indonesia mencatat 12.422 kasus baru covid-19 dalam sehari.
Diketahui selama sepekan terakhir, kasus covid-19 terus mengalami lonjakan.
Tercatat, pada 24 Januari kasus Corona di Indonesia hampir menyentuh 3.000-an kasus, yakni 2.927 kasus.
Lalu 25 Januari naik jadi 4.878, 26 Januari menjadi 7.010 kasus Corona dalam sehari.
27 Januari kembali naik 8.077, 28 Januari ada 9.905 kasus, 29 Januari 11.588 kasus.
Kini, lonjakan terjadi lagi dan membuat Corona menembus 12.422 kasus.
Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19
4. Erick Thohir Ungkap Pesan Ayah soal Ekonomi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengenang sosok ayahnya dalam mendidik soal ekonomi.
Dia mengatakan mendiang ayahnya memandang ekonomi itu seperti meracik kopi.
“Ekonomi ini seperti membikin kopi, filosofi kopi,” kata Erick di acara Penganugerahan Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan Zulkifli Hasan yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (29/1/2022) kemarin.
Erick menjelaskan cara meracik kopi yang baik adalah menyiapkan air panas, kopi, gula, lalu diaduk secara merata. Baru kemudian kopi tersebut terasa enak untuk dinikmati.
Jika tidak diaduk merata, akan terjadi pengentalan pada kopi yang tengah diracik.
“Rasanya (jadi) tidak enak,” ungkapnya.
Berkaca dari proses itu, dia mengatakan ekonomi juga harus dibangun dengan cara yang tepat dan merata.
Erick memegang teguh pesan mendiang ayahnya soal filosofi meracik kopi dan kaitannya dengan perekonomian yang merata.
(Tribunnews.com)