Asep mengatakan, mendapat bintang satu seperti kerja kerasnya tidak dihargai.
Ia mengaku, kejadian seperti ini baru pertama kali dialaminya. Kendati demikian, kejadian itu telah berakhir secara damai.
Pelanggan itu sudah meminta maaf di kantor desa, begitu pun dengan Asep.
"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelangan itu dalam video klarifikasi yang tersebar di media sosial.
Selesai dengan Mediasi di Balai Desa
Kejadian ini akhirnya dimediasi di Balai Desa Jadimulya, dihadiri petugas Polsek setempat.
Sementara itu, dalam keterangannya, SS mengatakan dirinya memiliki niat baik untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Saya punya niat baik, kalian juga harus punya niat baik. Saya memang betul marah berlebihan dan saya minta maaf," katanya.
Namun, di meminta bukan hanya ia saja yang mengkoreksi diri namun juga pihak ojol juga harus begitu.
"Bukan saya saja yang koreksi diri tapi kalian juga manusia-manusia harus memperbaiki diri," ujarnya.
Ketua Keluarga Besar Online Cirebon Raya (KBOCR), Iswanto mengungkapkan, kedatangan pengemudi ojol ke rumah SS warga di Desa Jadimulya untuk meminta klarifikasi atas isi chat kasar konsumen.
Kapolsek Gunung Jati AKP Abdul Majid menjelaskan, kesalahpahaman tersebut sudah diselesaikan dengan mediasi di balai desa.
“SS tadi langsung minta maaf kepada ojol yang bersangkutan. Kami dari polsek hanya melakukan pengamanan,” ungkapnya.
Sumber: Sriwijaya Post