"Dengan data yang sudah ada peningkatan positif rate dan peningkatan kasus harian yang juga diikuti oleh peningkatan hospilatity atau keterisian tempat tidur ini menjadi satu parameter sebenarnya kita sudah masuk ke dalam gelombang ketiga Covid-19," kata Adib dalam tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (5/2/2022).
Adib menjelaskan, kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh varian Omicron.
"Ini karena dari data dari World Genome Sequencing, 85-90 persen proporsi nasional itu ditemukan adanya Omicron," lanjut Adib.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Spanyol Hapus Aturan Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan
Kendati memang belum sampai ke titik puncaknya, Adib meminta masyarakat dan pemerintah kompak untuk melakukan upaya antisipasinya.
"Jadi ini menjadi satu upaya kewaspadaan antisipasi yang harus kita lakukan karena kita sudah masuk (gelombang ketiga) dan ini belum puncaknya," jelas Adib.
Kendati tetap harus waspada, masyarakat diminta untuk tidak panik.
Karena berkaca dari negara lain, kasus Omicron memang meningkat tajam.
Namun jumlah fatalitynya sangat rendah.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)