TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito berharap strategi pengendalian Covid-19 yang sudah ada selama ini dapat dioptimasi kembali.
Menurutnya, masyarakat penting betul-betul memahami pentingnya menjalankan berbagai strategi ini secara simultan.
"Dalam menghadapi kondisi saat ini yang cukup genting, perlu adanya penguatan garda agar jumlah kasus tidak semakin banyak dan berbuntut kepada efek lainnya, seperti meningkatkan angka rawat inap maupun kematian," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (8/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: 10 Gejala Omicron, Kenali 5 Derajat Gejala Covid-19 dan Segera Lakukan Pencegahannya
Baca juga: Update Capaian Vaksinasi Covid-19 RI: 6 Juta Orang Sudah Disuntik Booster
Wiku memaparkan kondisi terkini Covid-19 di Indonesia.
Mengutip covid19.go.id, ada 4 fakta dan data terkini di lapangan yang harus di cermati.
Berikut 4 fakta dan data terkini kasus Covid-19 di Indonesia:
1. Angka Reproduction Rate
Angka reproduction rate seluruh pulau di Indonesia per minggu ini, seluruhnya sudah berada di atas angka 1 (1,02-1,12).
Yang artinya penularan masih ada dan terjadi di komunitas dengan pola penambahan kasus berlipat atau eksponensial.
Angka ini perlu diamati selama 2 minggu kedepan.
2. Banyak Kasus Harian di Sejumlah Daerah
Banyaknya kasus harian di beberapa daerah yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Bali bahkan melampaui pola kenaikan pada periode gelombang kedua yang dipicu varian Delta.
Hal ini berpotensi memunculkan gelombang kasus baru di Indonesia.
Baca juga: Covid 19 di Medan Melonjak: Kasus Positif 277 Kasus per Hari
Baca juga: Kapolri Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Varian Omicron
3. Kenaikan Rawat Inap di Rumah Sakit
Terjadi tren kenaikan rawat inap di rumah sakit secara konsisten sejak 21 Januari 2022.
Jika tidak segera diantisipasi, maka dapat menyebabkan peningkatan keterisian rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
4. Penyumbang Kematian Terbanyak
Persentase penyumbang kematian terbanyak orang dengan usia lanjut, pengidap komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.
Untuk itu, menimbang kondisi yang terjadi saat ini di lapangan, perlu kembali dievaluasi dan ditingkatkan implementasinya oleh masyarakat.
(Tribunnews.com/Widya)