TRIBUNNEWS.COM - Program Kartu Prakerja Gelombang 23 akan segera dibuka untuk periode tahun 2022.
Untuk itu, pihak pelaksana Prakerja mengadakan evaluasi dampak Kartu Prakerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan program ini bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan peserta untuk menghadapi tantangan di masa pandemi.
Ia mengatakan Kartu Prakerja sebagai bagian dari agenda reformasi sktruktural untuk mengatasi isu-isu fundamental.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Prakerja, Rabu (9/2/2022), sore ini.
Menko Airlangga mengatakan, Kartu Prakerja telah membawa dampak positif dalam hal kompetensi kewirausahaan, industri keuangan, ketahanan finansial, dan pengelolaan pangan bagi peserta.
Baca juga: BKF: Kartu Prakerja Terbukti Tingkatkan Kompetensi SDM
Dampak positif Kartu Prakerja merupakan hasil penelitian secara independen yang dilakukan oleh Presisi Indonesia, dengan pendanaan dari Pemerintah Jepang, UNDP (United Nations Development Programme), dan Melinda and Bill Gates Foundation.
Lebih lanjut, ia menerangkan Kartu Prakerja sebagai bentuk dari penyaluran bantuan sosial melalui program pelatihan kerja.
"Pemerintah menganggar program Kartu Prakerja tahun 2020 sebesar Rp 20 Triliun, anggaran tahun 2021 sebesar Rp 21 Triliun, dan untuk tahun 2022 dianggar Rp 11 Triliun," kata Menko Airlangga.
Manfaat Kartu Prakerja
Menko Airlangga juga menjelaskan program Kartu Prakerja merupakan inovasi pemerintah yang menerapkan sistem end to end digital dengan sistem berbasis cloud.
Maknanya, Kementerian Keuangan akan langsung mengirimkan bantuan pada masing-masing e-wallet peserta di akun Prakerja.
Dalam diskusi itu disebutkan Kartu Prakerja dapat meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing kerja, dan keterampilan kewirausahaan.
Menurut data penelitian independen Prakerja, program ini menunjukkan hasil yang lebih efektif untuk penerima manfaat usia produktif, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan SMA ke atas.