TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI) Luluk Nur Hamidah mendorong ketercukupan perempuan sebagai calon komisioner KPU dan Bawaslu.
Menurut Luluk, keterwakilan perempuan dalam lembaga pemilihan ini sangat penting guna mewujudkan demokrasi yang lebih berkualitas, lebih setara dan berkeadilan bagi proses pembentukan kebijakan publik yang juga lebih inklusif.
Menangapi hal itu, Wakil Ketua Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menyebut bahwa pihaknya mendengar aspirasi-aspirasi tersebut.
Baca juga: KPU Mulai Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih
Baca juga: Pengamat Berharap Muncul Nama Baru Komisioner KPU Periode 2022-2027
Junimart pun mengatakan, akan berupaya dan mengutamakan keterwakilam perempuan dalam pemilihan calon anggota KPU-Bawaslu.
"Aspirasi perempuan tentu kita akan utamakan juga dan kita akan upayakan Insya Allah bisa lolos dalam arti betul-betul dia mampu. Kita harapkan KPU harus ada keterwakilan perempuan dan Bawaslu," kata Junimart saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Legislator PDI Perjuangan ini pun mengatakan, bahwa Komisi II sangat concern dalam mendukung keterwakilan perempuan dalam lembaga pemilu itu.
Baca juga: Bawaslu Daerah Diminta Mulai Siapkan Rencana Strategis Hadapi Pemilu 2024
Maka dari itu, dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon komisioner KPU dan Bawaslu pada tanggal 14-16 Februari 2022 mendatang, Junimart berharap para calon mempersiapkan diri dengan baik.
"Memang menjadi concern kami di Komisi II, kita harap calon ini siaplah. Toh mereka sudah dari timsel masa di Komisi II enggak bisa sih. Gitu aja ukurannya," jelasnya.