Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha tak mempermasalahkan jika pemerintah membeli jet tempur F-15 melalui skema utang.
Menurut Tamliha, pemerintah pasti telah memperhitungkan anggaran tersebut, termasuk menegosiasikan bunga yang murah dan lunak dalam pengajuan utang untuk pembelian jet tempur F-15 tersebut nantinya.
"Sepanjang pengadaan Alutsista kita memang sangat mendesak bagi pertahanan negara, meskipun pembelian dengan cara utang tentunya sudah diperhitungkan kemampuan negara untuk membayarnya, termasuk negosiasi bunga yang murah dan lunak (jangka panjang)," katanya kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Pengamat Sebut Rugi Jika Rencana Indonesia Beli Jet Tempur Rafale dan Kapal Selam Scorpene Batal
Selain itu, Tamliha menyebut bahwa rencana pembelian jet tempur F-15 dan jet tempur Dassault Rafale sudah masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Sistem Pertahanan Negara.
Pembelian jet tempur itu memperkuat Alutsista sekaligus memodernisasi angkatan perang Indonesia.
"Alutsista tersebut sangat diperlukan bagi pertahanan negara, maka kita mendukung sepenuhnya langkah Menteri Pertahanan dan Panglima TNI agar Alutsista kita semakin modern sesuai perkembangan industri pertahanan internasional," ucapnya.
Untuk diketahui, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) telah menyetujui proposal pembelian F-15 dari Indonesia beserta sejumlah perlengkapan yang berhubungan dengan itu senilai sekira USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 199 triliun.
Persetujuan itu diberikan tak lama setelah Indonesia meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale dengan Prancis.