TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani belakangan menjadi sorotan.
Anak perempuan dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputeri ini sempat mengeluhkan seorang kader PDI-Perjuangan yang menjadi gubernur tidak menyambutnya.
Dikutip dari Tribunnews, Puan mengatakannya di rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Luwansa Hotel, Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (9/2/2022).
Detailnya, ia menceritakan, ada gubernur yang tak menjemputnya. Ia juga berujar, gubernur lainlah yang mengurusi kedatangan dan menyambutnya.
Baca juga: Curhatan Puan soal Gubernur Tak Menyambutnya Tuai Kritik, Formappi: Terlalu Sentimentil, Nggak Jelas
Baca juga: Sosok Gubernur yang Disindir Puan Maharani Tak Menyambutnya, Pengamat dan FX Rudy Sebut Nama Ganjar
Oleh karenanya, Puan pun bertanya-tanya mengapa ada kepala daerah yang bersikap sedemikian rupa.
Ucapan Puan ini pun mengundang kontroversi dan kritik seperti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang dianggap sentimentil dan berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Selain kontroversi soal gubernur tidak menyambutnya, Puan juga pernah membuat beberapa pernyataan dan tingkah laku yang menimbulkan kontroversi.
Berikut daftarnya.
1. Matikan Mikrofon saat Sidang
Peristiwa ini terjadi saat Puan mematikan mikfrofon anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Irwan Fecho.
Momen ini terekam dalam sebuah video berdurasi 7 detik lalu viral di media sosial.
Dikutip dari Tribun Jakarta, kronologi kejadiannya, Irwan ingin memberikan pendapat saat pengesahan RUU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020.
Lalu dalam video tersebut terlihat Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR RI saat itu, Azis Syamsudin sempat berdiskusi singkat saat Irwan sedang bicara.
“Menghilangkan hak-hak rakyat kecil. Kalau mau dihargai tolong ha...” belum sempat Irwan menyelesaikan kalimatnya, Puan tiba-tiba mematikan mikrofon.