TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sepakat membeli 42 Jet Tempur buatan Prancis Dassault Rafale, dan berencana memboyong 36 Jet Tempur F-15 dari Amerika Serikat.
Lalu dari mana sumber pendanaan yang akan digunakan untuk membeli pesawat tersebut?
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengungkapkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah memaparkan rencana pembelian tersebut, dalam rapat kerja beberapa bulan lalu dengan Komisi I.
Namun, kata Dave, saat itu belum dibahas detail mengenai skema pembayaran pembelian jet tempur itu.
"Kami juga baru disampaikan. Waktu rapat beberapa bulan lalu sih pernah dipaparkan masalah pembeliannya itu, cuma ya kita belum ngebahas secara detail tentang skema pembayarannya dan digunakannya seperti apa dan lain-lain. Karena kan pesawat ini kan berbeda dengan yang sudah kita miliki," kata Dave kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Dave berujar Komisi I DPR belum bisa bersikap soal keputusan Prabowo memboyong pesawat tempur tersebut.
Dikatakannya, Komisi I DPR akan meminta penjelasan Menhan terlebih dahulu terkait hal tersebut.
Baca juga: Menhan Prabowo Boyong Jet Tempur Rafale, Pengamat: Indonesia Semakin Disegani
Kemungkinan rapat antara Komisi I DPR dengan Menhan digelar di masa sidang berikutnya karena DPR segera menjalani masa reses.
"Kami bukan enggak mau mendukung atau menolak. Akan tetapi kita akan minta penjelasan dulu dari Pak Prabowo sebelum bisa menyatakan sikap kita," ujar legislator Partai Golkar itu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan perkembangan rencana pembelian pesawat tempur Dassault Rafale asal Prancis.
Ia mengatakan, progres rencana pembelian pesawat tempur tersebut tinggal tahap mengaktifkan kontrak pembelian.
"Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," ujar Prabowo usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022 pada hari kedua di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Sementara terkait rencana pembelian pesawat tempur F-15EX asal Amerika Serikat, Prabowo menyampaikan masih dalam tahap negosiasi.
"Yang sudah agak maju rafale, F-15 (F-15EX) kita masih dalam tahap negosiasi," imbuh dia.