Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian.
Bayu, seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.
Baca juga: Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan
Bayu menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi
Pantai Payangan, Jember.
"Meditasi,"kata Bayu.
Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.
Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.
"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua,"kata Bayu.
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 11 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput
namun belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.
Bergandengan Tangan
Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menjelaskan lokasi kejadian memang kerap
dijadikan lokasi ritual.
Saat musibah terjadi para peserta saling bergandengan tangan
dan berdiri di pinggir pantai.
"Lalu ada ombak besar yang datang sehingga mereka terseret semua ke arah laut," katanya.