TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia militer Tanah Air.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon meninggal dunia, Senin (14/2/2022) sore.
Abdul Haris Napoleon meninggal lantaran mengalami serangan jantung saat berada di Rumah Makan Horex, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, Abdul Haris Napoleon langsung dilarikan ke RS Dian Harapan Waena, guna mendapatkan pertolongan.
Sayangnya, tepat pukul 18.12 WIT Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Dian Harapan.
Baca juga: Profil Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, Kepala BIN Papua yang Meninggal di Jayapura
Baca juga: Kepala BIN Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon Meninggal di Jayapura, Alami Serangan Jantung
Profil dan Sosok Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon
Tak banyak informasi mengenai Abdul Haris Napoleon.
Namun, ia menjabat sebagai Kabinda Papua sebanyak dua kali.
Pada 2020, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon menjabat Kabinda Papua, lalu diganti oleh Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha.
Namun pada 26 April 2021 terjadi insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Dalam insiden ini, Kabinda Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha gugur.
Lalu, Mayjen Abdul Haris Napoleon kembali dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kabinda Papua.
Sebelum memegang jabatan sebagai Kabinda Papua, Abdul Haris Napoleon pernah bertugas sebagai Pasintel Korem 172/PWY.
Mendiang juga pernah menjabat Dandim 1701/Jayapura, Aster Kodam XVII/Cenderawasih, dan sejumlah jabatan lainnya.
Pada 22 Juli 2020, Abdul Haris Napoleon yang saat itu menjadi Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat dari Brigjen menjadi Mayjen.
Almarhum juga pernah menjadi Kabinda Papua Barat.
Punya Riwayat Jantung
Sementara itu, Kabag Ops Binda Papua, Kolonel Infantri Rachmad PS mengatakan, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon memiliki riwayat penyakit jantung.
"Beliau jatuh karena serangan jantung," kata Rachmad, dikutip dari Tribun-Papua.com.
Rachmad mengatakan, pada Senin malam, jenazah Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon disemayamkan di koridor Danintel XVII Cenderawasih.
"Beliau lama bertugas di Papua dan selama menjabat, beliau cukup dekat dengan Kodam Cenderawasih,"katanya.
Selanjutnya, menurut Rachmad, Selasa (15/2/2022) akan dilakukan upacara pelepasan untuk jenazah Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon di Pus Ops Lanut, Sentani pada pukul 07.00 WIT.
"Dari situ, selanjutnya akan diberangkatkan dengan pesawat Garuda Indonesia, ke Jakarta dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata."
"Sebab beliau punya tanda penghargaan dan kita akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Menurut Rachmad, kepergian Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon membuat masyarakat Papua sangat kehilangan.
Pasalnya, Abdul Haris Napoleon sangat tahu tentang Papua ditambah ia bertugas di Papua selama 19 tahun.
"Karena beliau sangat tahu banyak tentang Papua dan penghargaannya cukup panjang. 19 tahun beliau di sini dan beliau juga mumpuni soal masalah-masalah di Papua," ujarnya.
Banjir Ucapan Duka
Ucapan duka atas meninggalnya Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon terus mengalir.
Satu di antaranya datang dari Deputi II BNPP Kemendagri RI, Komjenpol Paulus Waterpauw.
"Turut belasungkawa wafatnya Kabinda Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon."
"Semoga Allah memberikan ampunan atas segala kesalahan, serta menempatkan almarhum ke dalam surga-Nya, Amin," Kata Waterpauw.
Begitu juga dengan Gubernur Papua Lukas Enembe yang turut menyampaikan belasungkawa.
"Saya dan seluruh masyarakat Papua, menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas kepergian beliau,"kata Lukas Enembe, Senin malam.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari) (Kompas.com)