TRIBUNNEWS.COM - Memasuki tahun kelima, pemerintah yang diinisiasi oleh Kemenko PMK, Kemnaker, Kemendagri dan BPJAMSOSTEK kembali menggelar ajang Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2021.
Ajang penghargaan yang memperebutkan Piala Paritrana ini setiap tahun meningkat jumlah peminatnya. Panitia Tingkat Provinsi telah menyeleksi nominasi terbaik untuk mewakili provinsinya.
Berdasarkan data yang disampaikan terdapat 34 Provinsi seluruhnya berpartisipasi, pada kategori Pemerintah Kabupaten/Kota dari 514 Kabupaten/Kota terdapat 133 nominasi yang lolos seleksi oleh Panitia Tingkat Provinsi. Pada kategori Badan Usaha, dari 725ribu Badan Usaha peserta BPJAMSOSTEK, terdapat 151 Usaha Skala Besar, 150 Usaha Skala Menengah dan 34 Usaha Kecil Mikro (UKM) tiap provinsi yang lolos seleksi Panitia Tingkat Provinsi dan disampaikan kepada Panitia Tingkat Pusat.
Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK Zainudin mengatakan bahwa Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bertujuan untuk mendorong peranan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pelaku Usaha dalam meningkatkan kesadaran serta kepatuhan terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Selain itu penghargaan ini juga sebagai bukti kepedulian pemerintah dan hadirnya Negara dalam memastikan kesejahteraan seluruh pekerja Indonesia.
“Menginjak tahun kelima, Pemerintah memberikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Provinsi dan Usaha Skala Besar, apresiasi ini diberikan kepada Pemerintah Provinsi yang telah mencapai coverage perlindungan tertinggi, sementara penghargaan khusus untuk Usaha Skala Besar dilihat pada sustainability para pemenang Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sejak tahun 2017 – 2020,” tambah Zainudin.
Proses penilaian Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tahun ini sedikit berbeda dengan sebelumnya, dalam rangka menjaga protokol kesehatan dan mencegah penularan Covid-19, Panitia Tingkat Pusat dan Tim Penilai melakukan proses penilaian secara daring.
Dalam proses penilaian Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini, Panitia menentukan beberapa kriteria penilaian yaitu pada kategori Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terdapat tiga aspek utama yang dinilai, yaitu dukungan regulasi dan anggaran, coverage dan wawancara.
Sedangkan untuk kategori Usaha Skala Besar dan Menengah, aspek kepatuhan, komitmen digitalisasi dan perlindungan jaminan sosial dan wawancara menjadi hal pokok yang dinilai oleh Tim Penilai.
Lalu, untuk kategori UKM , hanya ada dua aspek yang dijadikan tolok ukur, yaitu kepatuhan dan kesadaran perlindungan jaminan sosial.
"Kami mengapresiasi langkah Pemerintah yang konsisten menggelar dan terus menyempurnakan penyelenggaraan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang semakin meningkat. Tim juri juga akan terus menjaga independensi dalam setiap proses penilaian, sehingga dapat menghasilkan pemenang Piala Paritrana yang benar-benar berkualitas," ungkap Ketua Tim Juri, Prof. Ravik Karsidi.
Proses penjurian yang dilakukan oleh tim juri terbagi dalam beberapa tahap mulai dari seleksi di tingkat provinsi, dan dilanjutkan dengan verifikasi & validasi di tingkat pusat dan diakhiri dengan tahap wawancara.
Pada tahun ini Panitia Tingkat Pusat mengundang 12 Pemerintah Provinsi, 9 Pemerintah Kabupaten/Kota, 10 Usaha Skala Besar, dan 9 Usaha Skala Menengah masuk tahap wawancara untuk memaparkan berbagai kebijakan dan inovasi mereka lakukan kepada tim juri yang terdiri dari Prof. Dr. Ravik Karsidi (Ahli Pemberdayaan Masyarakat/Sosiologi Pendidikan), Chazali Husni Situmorang (Praktisi dan Ahli Jaminan Sosial), Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryanto, M.Si. (Ahli Ekonomi), Dinna Prapto Raharja, Ph.D. (Ahli Kebijakan Publik), Dr. Soeprayitno, M.B.A., M.Sc (APINDO), Ir. Untung Riyadi (Anggota DJSN dari Unsur Serikat Pekerja), Retna Pratiwi (Direktur Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI), Ir. Zanariah, M.Si. Direktur SUPD IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri), dan Muhyidin (Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Korporasi & Institusi BPJAMSOSTEK)
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pemerintah Daerah dan Pelaku Usaha yang telah berpartisipasi dalam ajang memperebutkan Piala Paritrana, dan semoga para peserta yang telah melewati tahap wawancara ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal sebagai hasil dari upaya keras mereka dalam mengimplementasikan jaminan sosial ketenagakerjaan di wilayahnya masing-masing,” pungkas Zainudin. (*)