News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Pengamat: Tanpa Dukungan NU Maupun PBNU, Cak Imin Lewati Jalan Terjal di Pencapresan 2024

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait resolusi yang dikeluarkan Centrist Democrat International (CDI) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).

Dia memastikan hubungan PKB dan PBNU baik-baik saja.

Sebelummya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf kembali menegaskan pihaknya secara kelembagaan tidak akan membuat sikap politik dukung mendukung di Pilpres 2024.

Politisi PKB Luqman Hakim. (Ist)

Secara institusi, PBNU berkomitmen tak akan terseret pada kepentingan politik praktis.

"(Dukungan) Atas nama lembaga tidak boleh. Kalau pribadi silakan, asalkan bertanggung jawab. Tapi, kalau atas nama lembaga tidak boleh," kata Gus Yahya kepada wartawan disela kegiatan di Surabaya, dikutip Kamis (17/2/2022).

Sikap ini memang bukan kali pertama diucapkan Gus Yahya untuk memisahkan organisasi terbesar tersebut agar tidak terseret kepentingan politik praktis.

Bahkan sebelumnya, beberapa PCNU sempat dipanggil dan ditegur lantaran terdapat indikasi dukung mendukung untuk pilpres.

Gus Yahya menegaskan untuk tahun politik 2024, PBNU secara lembaga tidak akan membuat sikap mendukung figur-figur tertentu.

Baca juga: Survei Terbaru Sebut Gus Muhaimin Capres Terfavorit di Kalangan Nahdliyin

Menurut Gus Yahya hal itu bertujuan agar NU secara institusional tidak terlibat.

Jika ada pengurus PBNU yang berniat maju kontestasi, maka harus terlebih dahulu mundur dari jajaran kepengurusan.

"Supaya PBNU jangan sampai ada keterlibatan institusional," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini