News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Temukan Tank Marinir Berusia 61 Tahun: Ini Sudah Kelamaan

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat meninjau tank PT-76M milik Korps Marinir yang berusia 61 tahun.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengunjungi markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan belum lama ini.

Video kunjungan tersebut diunggah dalam akun Youtube pribadi Jenderal TNI Andika Perkasa, Sabtu (19/2/2022).

Sebelum meninjau alutsista Korps Marinir secara langsung, Jenderal TNI Andika Perkasa sebelumnya mendapat pemaparan dari Dankormar saat itu, Mayjen TNI Suhartono soal ragam alutsista yang dimiliki pasukan Baret Ungu.

Dalam pemaparan tersebut Mayjen TNI Suhartono menjelaskan terkait tank yang dimiliki korps Marinir.

Suhartono mengakui tank yang dimiliki korps baret ungu kebanyakan sudah tua.

Meskipun sudah berumur, tank-tank yang dimiliki marinir kondisinya masih bagus tetapi teknologinya masih manual.

Dalam rangka modernisasi alutsista, Jenderal Andika dalam kesempata tersebut menginginkan bila tank-tank yang dimiliki TNI sudah menggunakan teknologi digital.

Setelah mendapat pemaparan dari Dankomar, Jenderal Andika pun melakukan tinjauan langsung terhadap alutsista yang dimiliki Marinir.

Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Siap Bangun Kodam, Pangkalan Udara dan Laut di IKN Nusantara

Mulai dari senjata, alat komunikasi, hingga kendaraan tempur.

Tiba-tiba langkah kaki Jenderal Andika pun terhenti saat melihat sebuah tank tempur.

"Ini apa ini?" tanya Andika.

Kemudian Suhartono menjawab "Siap, ini jenis Ranpur PT-76M,".

"Oh, ini kendaraan yang sudah usia 61 tahun," kata Andika.

Dalam kesempatan tersebut, ada yang mengatakan bila tank tersebut metalurginya bagus.

Mendengar hal tersebut, Jenderal Andika lantas membandingkan spesifikasi tank tersebut dengan tank leopar yang sudah memiliki teknologi otomatis.

"(Meskipun metalurginya bagus,- red) Tapi kan seperti begini loh, misalnya Leopard itu kan sudah otomatis, ini kan belum, bidiknya benar-benar. Kalau itu (Leopard) nembak sambil jalan bisa mas, itu teknologi baru, ini sudah kelamaan," katanya.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Persilakan Prajurit TNI Diperiksa di Kejaksaan Agung Terkait Kasus Paniai

Karena itu, Panglima TNI meminta kepada Korps Marinir untuk mengajukan modernisasi alutsista ke Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Tank PT-76M milik korps marinir yang berusia 61 tahun.

Ia pun menekankan lebih baik mengajukan alutsista baru agar teknologinya lebih mumpuni.

Jenderal Andika lantas menceritakan bagaimana ketika dirinya masih menjabat KSAD mengajukan pengadaan helikopter V-22 Osprey.

"Menurut saya sudahlah. Kayak kami Angkatan Darat pengajuan, kalau akhirnya jadi kan keputusan itu di Kemhan, yang kami ajukan Osprey tidak main-main. Kalau mengusulkan itu ya yang baru sekalian," ungkapnya.

Setelah melihat kendaraan tempur, Andika kemudian melihat alat komunikasi yang dimiliki marinir.

Ia menginginkan alat-alat komunikasi yang dimiliki Korps Marinir bisa digunakan dalam tugas sehari-hari, khususnya yang bertugas di pulau-pulau terluar.

Baca juga: Gugatan Usia Pensiun TNI di MK Buka Peluang Jenderal Andika Tetap Jadi Panglima Hingga 2024

Selanjutnya Andika pun meninjau senjata yang digunakan korps marinir.

Dalam kesempatan tersebut, Andika kembali menekankan tentang modernisasi alutsista.

Ia mengatakan senjata api yang digunakan harus sudah menggunakan optik dan laser.

"Kalau pun bukan untuk pasukan khusus, nggak apa-apa. Lebih baik saya dapat lebih sedikit tapi lengkap. Daripada dibanyak-banyakin," katanya.

Sapa prajurit di luar negeri dan pulau terluar

Dalam kesempatan tersebut Jenderal Andika juga sempat menyapa prajurit-prajurit korps marinir yang bertugas di luar negeri dan pulau terluar melalui video conference.

Jenderal Andika pun berbincang dengan Kapten Muhammad Hanif Fatoni anggota dari Bataliyon Mekanis yang berada di Lebanon.

"Untuk kendaraan mekanis apa yang digunakan di sana?" tanya Jenderal Andika.

"Siap, ijin BTR 80A," jawab Kapten Hanif.

"Sejauh ini ada masalah?" tanya Andika kembali.

"Siap belum ada," jawab Kapten Hanif kembali.

Baca juga: Aksi Hetty Menakhodai KRI Bima Suci Bikin Anak Buah Panglima TNI Andika Perkasa Tertawa Geli

Mendengar hal tersebut, Jenderal Andika pun menitipkan salam kepada anggota yang sedang bertugas di Lebanon.

"Jaga diri dan laksanakan tugas semaksimal mungkin. Karena saya juga banyak dengar ini betapa kita itu sering mendapat pujian karena mungkin disiplin dedikasi kita. Selamat bertugas," kata Andika menutup pembicaraan dengan Kapten Hanif.

Kemudian, Jenderal Andika berbincang dengan anggota marinir yang bertugas di pulau terluar.

Andika memilih berbincang dengan prajurit yang bertugas di Ndana Rote.

Jenderal Andika menyoroti masalah kesiapan alat komunikasi dalam perbincangannya dengan prajurit yang bertugas di Ndana Rote, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

"Berarti di Ndana Rote ini ada sinyal ya?" tanya Andika.

"Siap untuk sinya kurang bagus bapak," jawab prajurit yang berbincang dengan Andika.

Lantas Jenderal Andika menanyakan alat komikasi yang digunakan prajurit saat video coference tersebut.

"Siap ini kami menggunakan HP," jawab sang prajurit.

Ternyata komunikasi yang dilakukan bukan di Ndana Rote, tetapi berada di pulau lain yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Ndana Rote.

hal tersebut dilakukan karena sinyal jelek.

"Nah ini yang sedang saya pelajari. Karena apa, sebetulnya dimanapun bisa tinggal kami lah yang harusnya mendukung," kata Andika menyikapi persoalan tersebut.

Ia menegaskan dirinya akan mempelajari dan akan meningkatkan dukungan komunikasi untuk prajurit di pulau terluar.

"Komunikasi itu adalah yang paling penting," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini