TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengumumkan data korban meninggal akibat bencana sepanjang tahun 2021, Rabu (23/2/2022).
Pada 2021, terjadi 5.402 bencana di Indonesia dan jumlah korban meninggal sebanyak 728 orang.
Selain itu, juga terdapat sejumlah kerugian lain berupa material, seperti rumah dan bangunan fasilitas umum.
Hal tersebut disampaikan Suharyanto dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2022, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Tingkat Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, Jokpro: Linear dengan Keinginan Lanjutkan 3 Periode
"Di tahun 2021, kami mencatat 5.402 kejadian bencana dengan jumlah korban meninggal mencapai 728 jiwa," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
"Kerugian material tercatat lebih dari 150 ribu rumah dan lebih dari 4.400 fasilitas umum rusak berat," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB juga menegaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rakornas sebelumnya.
Arahan itu, terkait mitigasi dan pencegahan bencana.
"Arti pentingnya pencegahan dan mitigasi diwujudkan dalam serangkaian program terintegrasi."
"Mulai dari kajian risiko bencana, edukasi dan literasi kebencanaan, penyiapan sistem peringatan dini, dan penyiapan jalur evakuasi," jelas Suharyanto.
Khusus tahun ketiga pandemi ini, lanjut Suharyanto, BNPB telah merampingkan struktur Satgas Penanganan Covid-19 dengan menitikberatkan pada upaya perubahan perilaku.
Di antaranya penegakan protokol kesehatan melalui peningkatan kinerja posko PPKM mikro dan sosialisasi masif melalui semua kanal komunikasi yang ada.
"Keberadaan relawan hingga media seperti wartawan peduli bencana di tiap daerah mendukung upaya sosialisasi dan edukasi di tingkat masyarakat," tuturnya.
Kepala BNPB juga memastikan negara selalu hadir pada kesempatan pertama untuk mendukung pemerintah daerah dan masyarakat terdampak.
Jokowi Sampaikan 5 Pesan untuk BNPB