TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo turut merespons soal kenaikan elektabilitas dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kenaikan elektabilitas tersebut dilaporkan oleh survei yang dilakukan Litbang Kompas.
Menurut Rudy, kenaikan elektabilitas tersebut semakin membuktikan bahwa politik itu dinamis.
Terlebih, saat Ganjar terlibat dalama konflik di Desa Wadas, Purworejo beberapa waktu lalu.
"Masyarakat semakin sadar bahwa yang namanya politik itu dinamis. Dan kedua, dengan berbagai sandungan yang ada di Jawa Tengah, nampaknya pengaruhnya tidak seperti yang diprediksikan."
"Harapan saya Mas Ganjar bisa menyelesaikan masalah yang ada di Wadas, Purworejo," ujar Rudy, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Kamis (24/2/2020).
Meski nama Ganjar sempat menuai kritik karena kasus Wadas, Rudy mengaku bersyukur elektabilitas Ganjar terus naik.
Artinya, ia menyebut masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya kasus tersebut.
"Tentunya, kami sangat-sangat bersyukur, artinya dukungan masyarakat tidak surut dengan adanya kasus di Desa Wadas kemarin," lanjut Rudy.
Terakhir, Rudy pun berharap naiknya elektabilitas Ganjar bisa menjadi bahan pertimbangan untuk maju di Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Elektabilitas Puan Maharani Hanya di Angka 1 Persen, Tiket Capres PDIP Bakal Diberikan untuk Ganjar?
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies Berada di 3 Besar
"Untuk itu, dari elektabilitas yang semakin tinggi ini merupakan salah satu bahan pertimbangan umum dalam proses Capres dan Cawapres kedepan," jelas Rudy.
Seperti diketahui, Ganjar sempat dibanjiri kritik terkait penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo.
Kala itu, kegiatan yang seharusnya hanya pengukuran tanah, justru berakhir dengan pengerahan ratusan aparat hingga penangkapan puluhan warga Desa Wadas.
Ganjar pun telah meminta maaf atas peristiwa tersebut dan menemui warga Desa Wadas untuk berdialog guna menyelesaikan masalah.