TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengatakan Indonesia dikenal sebagai negara yang mampu menjaga persatuan dalam keberagaman.
Pernyataan itu disampaikan saat mengunjungi pondok pesantren tradisional Tremas di Pacitan, pada Kamis (24/2/2022).
"Keberagaman ini sangat mahal, harus dijaga bersama-sama," kata dia, dalam keterangannya.
Menurut dia, Indonesia dijadikan contoh oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Baca juga: LaNyalla: Kembali ke Pancasila untuk Pertahankan Keberagaman
Dia mengaku telah keliling lebih dari 50 negara, semuanya mengagumi Indonesia yang berpenduduk Islam mayoritas dan berpaham moderat dan toleransinya sangat tinggi.
"Tidak ada bangsa di dunia ini yang ragamnya seperti Indonesia, namun demikian bangsa dan rakyat Indonesia dapat menjaganya dengan baik", ujarnya.
Untuk itu, dia berpesan agar persatuan dan kesatuan bangsa di tengah-tengah masyarakat dapat dijaga dengan baik.
"Saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gus Luqman mengapresiasi Syafruddin yang telah menjadi bagian penting dalam Forum Komunikasi Pesantren Muadalah.
Menurutnya, Gus Syafruddin (sapaan dari para kiai pesantren) memiliki darah biru yang berasal dari keluarga ulama, kakeknya tersambung kepada Syaikh Yusuf Al-Makasary.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Piawai Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Jadi Role Model Keberagaman
"Saya tidak heran kalau Gus Syafruddin sejak dulu hingga kini dekat dengan para ulama dan pesantren," kata Gus Luqman.
"Bahkan saat ini beliau dikelilingi oleh para gus dan ulama, memang trahnya beliau adalah leluhurnya para ulama," ujarnya.
Syafruddin disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tremas Gus Luqman Hakim Dimyati, Kiai Ahed Turmudzi, Kiai Abdillah Nawawi beserta segenap pengurus Yayasan dan asatidz.
Silaturahim di Termas dihadiri oleh Bupati Tremas, Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim, Ketua MUI, Ketua DMI dan tokoh masyarakat.