“Dan kita punya market yang besar, tinggal bagaimana tadi kehidupan keseharian kita harus bisa kita lakukan untuk memanfaatkan tadi, kesempatan yang kita lakukan,” ucapnya.
Menurut Erick, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal di dunia dibutuhkan pendekatan yang lebih makro.
Namun demikian, agar masyarakat di negara yang mayoritas muslim ini lebih dekat dan menggunakan produk-produk halal, juga diperlukan implementasi dalam skala mikro.
Satu di antaranya, penyediaan pusat-pusat penjualan produk halal yang mudah diakses segala lapisan masyarakat dengan harga terjangkau dan bersaing.
Erick sendiri sudah meresmikan rest area 72A sebagai Halal Hub yang ditujukan untuk menjadi wadah para pelaku usaha halal. Peresmian itu diharapkan menjadi elemen dalam menggerakkan pasar industri halal di Indonesia.
Direncanakan, Halal Hub di rest area 72A diproyeksikan mampu menampung 1.000 pelaku usaha halal mulai dari sektor kecil hingga menengah.
Tempat ibadah dan arena komunitas bagi kaum muslim juga siap dibangun, sehingga rest area yang terletak di sisi kiri pada rute perjalanan yang selalu ramai di akhir pekan atau masa liburan itu akan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.