Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin sedang ke arah timur laut dan timur.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-25°C, dengan intensitas curah hujan 0,5 mm per hari.
Catatan kegempaan siang hari ini adalah satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9 mm, S-P 36 detik dan lama gempa 110 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 24,7-29,5°C, dengan kelembaban 72,1-78,2%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 21-26 mm, dan lama gempa 36-52 detik.
Catatan kedua yaitu 24 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-19.8 mm, dan lama gempa 18-48 detik.
Selanjutnya, tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 2.9-4 mm, dan lama gempa 55-62.8 detik.
Tercatat satu kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 4.9 mm, dan lama gempa 81 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi empat kali, dengan amplitudo 3.4-20 mm, S-P 15-24 detik dan lama gempa 47.5-92 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api