News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Angelina Sondakh Bebas | Evakuasi WNI dari Ukraina Berhasil Dilakukan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angelina Sondakh dan Keanu Massaid saat berziarah ke makam Adjie Massaid di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022).

Evakuasi WNI dari Ukraina telah berhasil dilakukan dan telah sampai di Indonesia pada hari ini, Kamis (3/3/2022) pukul 17.10 WIB di Bandara Soekarno-Hatta

Ketika turun dari pesawat terbang, mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, beserta jajarannya dan juga didampingi oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Letjen Muhammad Herindra.

Setelah penyambutan dilakukan, Retno pun memberikan keterangan terkait kronologi, situasi di Ukraina, dan keadaan para WNI yang berhasil dievakuasi.

Retno mengatakan, rombongan yang berhasil sampai di Tanah Air sejumlah 83 orang.

“80 warga negara Indonesia dan 3 warga negara asing yang merupakan keluarga dari WNI berada di dalam rombongan,” katanya dikutip dari YouTube Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Tiba di Jakarta, WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Ukraina Mengaku Masih Trauma

Baca juga: Wamenhan Ungkap Peran Prabowo Subianto, Pastikan Evakuasi WNI dari Ukraina Aman

5. Profil Muhaimin Iskandar, yang Usulkan Pemilu 2024 Ditunda

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri Haul KH. Abbas sekaligus doa bagi almarhumim almarhumat Masyayikh dan Warga Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, 26 Februari 2022. (DPR RI)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda alias diundur sebaiknya satu hingga dua tahun.

Muhaimin Iskandar beralasan, hal ini mengacu pada analisis big data perbincangan di media sosial.

Dari 100 juta subyek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.

"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan."

"Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," kata Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu (26/2/2022).

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini