News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

PP Muhammadiyah: Perang Rusia Vs Ukraina Bukan Masalah Agama, Umat Islam Jangan Terpengaruh

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir. Foto diambil sebelum pandemi.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PP Muhammadiyah mengingatkan umat Islam agar tidak terpengaruh dengan oleh provokasi dan propaganda pihak Rusia – Ukraina yang berusaha mencari dukungan politik internasional.

Ketua Umum Haedar Nashir dalam pernyataannya hari Jumat (4/3/2022) mengatakan peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama.

Umat Islam diminta tetap menjaga kerukunan dan persatuaan.

“Masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tulis Haedar Nashir.

Baca juga: Invasi Rusia Berlarut-larut dan Ukraina Tak Kunjung Tumbang, Apakah Putin Salah Perhitungan?

Ada 6 poin pernyataan yang dikeluarkan PP Muhammadiyah, yang diantaranya mengungkapkan keprihatinan PP Muhammadiyah dengan peperangan Rusia-Ukraina.

PP Muhammadiyah juga mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.

Muhammadiyah juga mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.

Baca juga: Rusia Diduga Telah Mengerahkan 90 Persen Kekuatannya yang Sempat Ditumpuk di Perbatasan Ukraina

Muhammadiyah juga berharap Pemerintah Indonesia bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.

“Di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan,” tulisnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini