"Oleh sebab itu momentum pemilu adalah tanggung jawab yang harus diemban bersama, dengan itu kami harus membuktikan bahwa di tangan anak-anak muda Indonesia ke depan akan lebih baik,” ujarnya.
Terkait dengan Cak Imin, Maulana menilai sosok Cak Imin merupakan representatif pemimpin yang ideal untuk memimpin Indonesia.
"Cak Imin paham betul persoalan masyarakat khususnya dari menengah ke bawah. Hal tersebut terlihat dari rekam jejak, pengalaman, dan kiprah Cak Imin yang benar-benar meniti karir dari mahasiswa sampai sekarang," ujarnya.
Cak Imin, kata Maulana adalah sosok yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan Indonesi ke depan.
"Cak Imin adalah representasi aktivis mahasiswa, yang memahami nilai dasar perjuangan mahasiswa," katanya.
Menurut AMJ, Cak Imin adalah tokoh yang pluralis, humanis, egaliter dan tidak bisa dipisahkan dari proses penempaan yang panjang, dimulai sejak menjadi aktivis kampus dan pergaulannya dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Jadi, wajar saja kalau Cak Imin baru-baru ini meraih penghargaan kategori pimpinan DPR humanis dan demokratis oleh KWP Award 2021.
Bahkan, sejak tahun 1999, rekor beliau sebagai Pimpinan DPR termuda (32 tahun) belum tergantikan. Cak Imin juga merupakan aktivis pemikir dengan menulis puluhan buku.
"Cak Imin juga salah satu pemimpin partai Islam terbesar di Indonesia, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam hal ini platform politik Cak Imim dirasa cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang plural,” tandasnya.