Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya aksi tawuran dalam beberapa bulan ini membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran geram.
Ia lantas merespons meningkatnya aksi tawuran itu di depan anak buahnya dalam sebuah rapat. Kasus-kasus tawuran yang viral di media sosial itu menjadi atensi khusus Polda Metro Jaya.
Irjen Fadil mengaku siap melakukan sidak ke lokasi yang kerap terjadi aksi kriminal. Fadil lantas menyebut menyoroti pemberitaan sebuah media soal begal yang terjadi Depok dan Bekasi.
"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut sesuai jam kejadian," kata Fadil lewat unggahan pada akun @kapoldametrojaya di Instagram, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Bertemu Kapolda Metro Jaya, Wakil Ketua LPSK Bahas Perkembangan Pendampingan Haris Pertama
Eks Kapolda Jawa Timur itu mengatakan, maraknya kasus kriminal yang merugikan masyarakat harus direspons dengan cepat.
Fadil memastikan akan mengevaluasi jajarannya guna menyikapi kasus tersebut. Sebab hal itu perlu dilakukan agar masyarakat merasa tenang dan aman.
"Saya akan evaluasi bersama-sama. Kami susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," kata Fadil.
Fadil juga meminta Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat untuk menyiapkan rencana operasi dalam menekan aksi kriminal di masyarakat.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Akan Bekali Tim Patroli Perintis Presisi dengan Motor Bertenaga Besar
"Saya minta Pak Dirkrimum disusun betul rencana aksi itu utuk mengidentifikasi kasus yang menganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," kata Fadil Imran.
"Kita harus bekerja dengan ikhlas dan harus bekerja menyelesaikan persoalan, bekerja tuntas. Catat, ya, para Kapolsek saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut," tutup Fadil.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, aksi tawuran yang terjadi belakangan ini bermula dari saling ejek di media sosial.
Patroli siber, klaim dia, telah digencarkan oleh jajarannya. Di samping juga memaksimalkan peran Patroli Perintis Presisi yang bergerak di jajaran Polres.
"Kalau adanya tawuran ini fenomena baru. Biar teman-teman tahu bahwa anak-anak remaja ini sekarang janjian tawuran itu pakai media sosial," kata Zulpan.
Zulpan menambahkan, lantaran aksi tawuran bermula dari ajakan di media sosial, petugas kerap tak mengetahui.
"Polsek-polsek itu kadang-kadang mereka tidak mengetahui ada jam sekian ada tawuran di Pasar Rumput atau di mana di Tanjung Priok, sekarang mereka janjiannya di media sosial. Makanya tim siberlah yang memantau, geng-geng ketemuan di jam berapa itu tawuran," kata Zulpan.