TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Profil lengkap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftachul Akhyar (69) yang menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Melansir laman resmi PBNU, Kiai Miftachul lahir pada 1953 dan merupakan putra dari KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya.
Karenanya, anak kesembilan dari 13 bersaudara itu tumbuh besar di lingkungan pesantren dan NU sejak usia dini.
Dalam catatan Lembaga Ta'lif wan Nasyr NU (LTNNU), Kiai Miftachul disebut pernah mengenyam pendidikan di sejumlah pesantren besar Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Lasem.
Selain itu, dia juga pernah mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi al-Makki al-Maliki di Malang.
KH Miftachul Akhyar menggantikan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin yang sebelumnya maju di Pipres 2019 sebagai Wakil Presiden berpasangan dengan Joko Widodo.
Miftachul Akhyar lahir dari keluarga pesantren. Ayahnya, KH Abdul Ghoniadalah pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq, Rangkah, Surabaya.
KH Miftachul Akhyar pun diketahui dikenal sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020.
Kiai kelahiran Surabaya, 1 Januari 1953 ini juga dikenal sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.
Baca juga: MUI Bakal Gelar Rapat Internal Bahas Pengunduran Diri KH Miftachul AkhyarÂ
Karier KH Miftachul Akhyar di lingkungan PBNU dijalaninya sejak lama.
KH Miftachul Akhyar pernah menjadi Rais Syuriah PCNU Surabaya 2000-2005.
Kemudian naik menjadi Rais Syuriah di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ualama (PWNU) Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018.
Berikutnya KH Miftachul Akhyar dipercaya menjadi Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 dan didaulat sebagai Pj Rais Aam PBNU 2018-2020.