TRIBUNNEWS.COM - Muncul isu reshuffle dengan memasukkan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yaitu Indonesia Maju.
Isu ini berembus ketika Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin (7/3/2022).
Namun, Zulkifli pun membantah isu tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, ia menegaskan partainya tidak ikut campur dalam rencana reshuffle kabinet.
Wakil ketua MPR tersebut menyatakan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden dan bukan menjadi domain partai yang dipimpinnya.
“(Reshuffle) menteri sepenuhnya hak Presiden, bukan domain PAN,” ujarnya, Senin.
Baca juga: PROFIL 3 Ketua Umum Parpol yang Dukung Pemilu 2024 Ditunda: Ada Cak Imin hingga Zulkifli Hasan
Baca juga: Zulkifli Hasan Pesan Agar Kader BM PAN Perjuangkan Politik Nilai
Sebagai informasi, PAN menyatakan diri mendukung pemerintahan Jokowi melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN pada 31 Agustus 2021.
Hanya saja, hingga saat ini, PAN tidak kunjung mendapatkan posisi di Kabinet Indonesia Maju.
Zulkifli pun mengaku mengusulkan kepada Jokowi agar Ketua Dewan pertimbangan PAN, Soetrisno Bachid, dapat duduk di pemerintahan meskipun dirinya menyatakan partainya mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat.
Gerindra: Serahkan kepada Jokowi
Mengenai isu reshuffle kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengaku menyerahkan seluruhnya kepada Presiden Jokowi.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco.
“Semua kita serahkan dan kita akan tunggu kalau memang reshuffle itu ada.”
“Dan tadi ditanya bagaimana kalau PAN masuk, itu juga tergantung penilaian dari Presiden apakah memang dibutuhkan atau enggak, itu saja,” katanya pada Rabu (9/3/2022).