TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya resmi melaunching Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV dan Indonesia City Expo (ICE) ke-18 Tahun 2022 di Hotel Santika, Kota Padang, Rabu (9/3/2022).
Rakernas XV APEKSI 2022 yang akan dilaksanakan pada 7-10 Agustus 2022 mendatang merupakan kegiatan besar tahunan yang dihadiri seluruh anggotanya untuk membahas isu-isu penting dan strategis.
ICE diselenggarakan dalam rangkaian Rakernas merupakan etalase kota-kota Indonesia yang akan menampilkan pembangunan, inovasi dan produk-produk unggulannya serta adanya gebyar UMKM, Kuliner dan Pentas Seni serta kegiatan-kegiatan menarik lainnya.
Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam dalam laporannya mengatakan, ini merupakan pertemuan awal setelah 2019 di Semarang menyiapkan bagaimana seluruh kota menganggarkan, menyiapkan, berkomitmen, bersiap dalam rakernas.
Baca juga: Kerap Koordinasi Aglomerasi Jabodetabek, Ketua Apeksi Bima Arya Sempat Kaget Kang Pepen Kena OTT
Diharapkan kebersamaan dan kekeluarga APEKSI bisa terjaga.
“Pertemuan hari ini akan ada arahan Ketua Dewan Pengurus, Wali Kota Padang untuk persiapan festival, pameran dan lomba hingga akan ada Tugu APEKSI, Taman APEKSI. Mudah-mudahan kita bisa semakin kompak dan berikhtiar terus melakukan percepatan perekonomian kota,” kata Alwis dalam keterangan yang diterima Kamis (10/3/2022).
Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya menekankan ke depan APEKSI berusaha untuk terus bersinergi tidak saja dengan pemerintah pusat dengan kementerian terkait.
Tetapi juga dengan berbagai pihak untuk mendorong perubahan, perkembangan dan kemajuan kota.
"Kami akan berbagi, menginspirasi, kolaborasi dengan kota-kota, komunitas, perbankan, privat sector, kampus itu akan didorong membantu dinas-dinas mengejar pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan rakernas nanti, ada tiga hal yang baru.
Pertama, Tugu APEKSI yang lokasinya di Balai Kota Padang.
“Mudah-mudahan selesai tepat waktu. Kalau boleh saya mengusulkan dibuat seolah-olah berkeliling nusantara menyaksikan taman yang khas kota masing-masing,” ujarnya.
Kemudian, dibuat logo atau lambang kota masing-masing berukuran yang sama dengan nama wali kota saat ini menjabat yang dipahat.
"Ini untuk meninggalkan jejak sejarah, bahwa semua ini berjuang untuk kota dan warganya masing-masing,” jelasnya.