TRIBUNNEWS.COM - Kematian seorang dokter berinisial S (54) setelah ditembak Densus 88 pada Rabu (9/3/2022) malam di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah sedang menjadi sorotan.
Di media sosial Twitter, nama sang dokter menjadi trending topik pada Jumat (11/3/2022) hingga lebih dari 27 ribu kali warganet mengomentari.
Para warganet mengecam aksi Densus 88 yang langsung menembak mati sang dokter.
Sementara, tim Densus 88 menyebut alasan langsung menembak mati karena S berusaha melawan petugas saat ditangkap.
S diketahui ditangkap karena menjadi bagian dari Jamaah Islamiah (JI).
S juga seorang dokter yang biasa aktif di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar membenarkan tersangka biasa dikenal sebagai Dokter.
Namun, dia masih belum merinci identitas pelaku.
"Ya benar (dokter S). Penjelasannya nanti akan disampaikan oleh Div Humas ya," ujar Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (11/3/2022).
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan S merupakan anggota teroris Jamaah Islamiah (JI).
"Keterlibatan SU adalah selaku anggota organisasi teroris JI," ujar Ramadhan.
Ramadhan menuturkan SU pernah menjabat sebagai Deputi Dakwah di Jamaah Islamiah. Selain itu, dia juga sebagai penasihat amir Jamaah Islamiah.
"Yang bersangkutan pernah menjabat sebagai amir khidmat. Jabatan adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan sebagai nasihat amir JI dan juga penanggung jawab Hilal Ahmar Society," ujarnya.
Lantas, siapakah sosok S?